Pawai Budaya Kreatif Pemuda Di Bangka Ditandai Dengan Pelepasan Merpati

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Sabtu, 06 Oktober 2018, 10:55 WIB
Pawai Budaya Kreatif Pemuda Di Bangka Ditandai Dengan Pelepasan Merpati
rmol news logo . Sebanyak 50 peserta Kirab Pemuda 2018 zona I mengikuti pawai budaya kreatif pemuda di Jalan Jenderal Sudirman, Sungailiat, Kabupten Bangka, Bangka Belitung, Jumat (5/10).

50 peserta dari 34 provinsi di Indonesia itu mengenakan pakaian adat dari provinsi masing-masing baik dari Kepulauan Bangka Belitung, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali hingga Papua.

Selain itu pawai budaya kreatif pemuda juga diikuti para siswa-siswi SLTA di Sungailiat diantaranya dari SMAN 1 Sungailiat, SMKN 1 Sungailiat, SMA Kesehatan Mutiara Bangsa, SMA Setia Budi dan sekolah lainnya yang juga mengenakan pakaian adat maupun kostum karnaval.

Salah satu inisiator Kirab Pemuda, Basuki Irianto yang bertugas mengawal kegiatan Kirab Pemuda 2018 mengatakan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yakni di Kelurahan Matras, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka menjadi titik singgah kedelapan.

"Ini merupakan Kirab Pemuda 2018 Zona 1 mulai dari Aceh terakhir di Jakarta besok setelah selesai dari sini ke Bengkulu langsung ke Kalimantan Barat hingga sampai di Jakarta. Zona II dari Merauke sekarang sedang di Polewali Mandar tidak ke Palu karena ada bencana selesai di Jakarta," jelas Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/10).

Menurutnya, setiap daerah yang menjadi titik singgah selalu menggelar pawai budaya kreatif pemuda dan juga pentas seni tetapi tidak selalu seragam sesuai karakteristik daerahnya masing-masing. Pawai budaya merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh daerah. Dikatakannya semua peserta kirab diharapkan membawa pakaian adat daerahnya masing-masing.

"Selama di Bangka Belitung saya pikir cukup bagus penyambutannya peserta kirab. Kemarin ada acara Nganggung. Mereka tidak tinggal di hotel tapi di homestay dengan tujuan agar lebih memahami dan mengetahui bagaimana kehidupan masyarakatnya. Ada bapak dan ibu asuh masing-masing dititipi dua peserta kirab," kata Basuki.

Kegiatan pawai budaya kreatif pemuda ini ditandai dengan pelepasan burung merpati di Taman Hiburan Rakyat Batin Tikal Sungailiat.

Sebelumnya, para peserta Kirab Pemuda 2018 melakukan transplantasi karang, di Pantai Turun Aban Sungailiat, didampingi Lurah Matras Farid Alkindi mereka merakit transplantasi terumbu karang.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka, Ahmad Sapran, mengatakan, transplantasi karang ini dilakukan untuk melestarikan karang yang sudah mulai rusak di sekitar Pantai Turun Aban.

"Sekarang sudah banyak terjadi kerusakan terhadap terumbu karang yang disebabkan pertambangan juga abrasi menyebabkan terumbu karang mati," ujarnya.

Dia menilai apa yang dilakukan para peserta Kirab Pemuda 2018 sebagai bentuk kepedulian pemuda terhadap pengembangan perikanan serta kelestarian sumber daya ikan.

"Dengan adanya transplantasi karang ini kita harapkan bisa tumbuh dengan baik sehingga menjadi tempat berkembang biaknya biota perairan," harap Sapran.

Kegiatan transplantasi karang sangat membantu nelayan karena jika karang terpelihara dengan baik maka ikan semakin banyak dan bisa berkembang biak.

"Harapan kami, apa yang dilakukan peserta Kirab Pemuda 2018 ini bisa ditiru oleh masyarakat dan komunitas pecinta lingkungan lainnya demi menjaga kelestarian terumbu karang," katanya.

Selain transplantasi karang, para peserta Kirab Pemuda 2018 juga melakukan jalan sehat, senam poco-poco dan disuguhi beragam makanan khas Bangka seperti lakso, mie kuah ikan, bakwan, enjan hingga es jeruk kunci. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA