Pemda Beltim Diminta Menata Lalu Lintas Perekonomian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 05 Oktober 2018, 15:35 WIB
Pemda Beltim Diminta Menata Lalu Lintas Perekonomian
rmol news logo . Kekayaan alam Kabupaten Belitung Timur (Beltim) di Kepulauan Bangka Belitung diyakini mampu menggerekkan perekonomian masyarakat setempat. Kekayaan alam Beltim yaitu potensi kandungan timah di perairan laut.

Dengan demikian, pemerintahan setempat bisa segera menata lalu lintas perekonomian agar tidak bergantung dengan Kabupaten Belitung seperti yang selama ini terjadi.

Tokoh pemuda Beltim, Budi Novi Ardiansyah mengatakan, potensi cadangan timah di perairan Beltim diperkirakan mencapai Rp 100 triliun. Karena itu, teknologi tambang laut ramah lingkungan yang tengah dipersiapkan PT Timah Tbk diharapkan dapat segera direalisasikan.

"Jika potensinya sudah bisa digali, dengan sendirinya ekonomi masyarakat Beltim dan PAD daerah akan tumbuh signifikan, serta membuka peluang lapangan kerja baru," kata Budi dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (5/10).

Selain itu, Budi mengatakan, zona tambang laut bisa menjadi pintu gerbang untuk keluar masuk sektor perdagangan di Beltim.

"Selama ini pintu keluar masuk perekonomian Beltim berlangsung di Kabupaten Belitung, yakni Tanjung Pandan, termasuk ekspor ikan. Akibatnya, pajak tangkap ikan di Beltim sangat minim," ujar Budi.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti dalam kunjungan kerjanya ke Beltim, Kamis (4/10), meminta agar nelayan di sana tidak mengkhawatirkan masalah tambang. Sebab, masing-masing sektor ada aturannya.

''Nelayan tidak usah khawatir soal tambang, tidak usah menjadi pikiran, karena itu nanti ada aturannya. Kalau ada yang mau menambang (sebelum ada aturan) usir saja, karena itu ilegal,'' ujar Susi saat berdialog dengan nelayan di Pantai Burung Mandi, Beltim.

Terkait teknologi tambang laut yang ramah lingkungan, Susi menambahkan, dirinya minta agar dilakukan ujicoba terlebih dulu. Permintaan tersebut disampaikan Susi kepada Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar saat berkunjung ke area penambangan PT Timah di Selinsing yang telah menggunakan teknologi ramah lingkungan bernama Bore Hole Mining (BHM).

''Tadi sudah clear. Untuk teknologi tambang laut, Pak Wamen ESDM sudah dikasih tahu untuk ujicoba dulu. Tapi percobaannya tetap tidak boleh di Belitung, harus di tempat lain. Saya tunggu buktinya. Kalau (terbukti) tidak merusak lingkungan boleh, kalau merusak tidak usah," ujar Susi menegaskan.

Hal itu diamini oleh Wamen Arcandra, yang sepakat bahwa masyarakat harus menjaga laut sebagai sumber kehidupan nelayan. Akan tetapi, dia juga mengingatkan bahwa laut Beltim juga punya potensi tambang.

"Saat ini ada teknologi tambang timah darat ramah lingkungan yang sedang dikerjakan oleh PT Timah. Kami sudah melihat teknologi BHM di darat cukup bagus, tapi yang di laut belum dibuktikan. Tadi Ibu Menteri mengatakan, kalau teknologinya terbukti untuk di laut, maka itu akan diizinkan," kata Arcandra. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA