Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, salah satunya adalah evakuasi atau pencarian dan penyelamatan korban.
"Alat berat sudah datang, terutama yang dari Palu. Kami memerlukan alat berat dalam jumlah yang banyak, karena itu alat berat didorong, didatangkan dari luar," jelas Sutopo dalam jumpa pers di Kantor BNPB, Jakarta Pusat, Senin (1/10).
Alat berat ke Donggala dan Palu berdatangan dari Mamuju, Gorontalo, Poso dan Balikpapan (Kalimantan). Mereka diprioritaskan untuk mengangkut korban yang tertimpa reruntuhan bangunan.
"Tertimpa oleh material longsor, tertimbun lumpur-lumpur likuifaksi (pencairan tanah), kami memerlukan alat berat. Tanpa alat berat, tim SAR gabungan mengalami kesulitan karena memang daerahnya luas dan saat ini sumber daya yang ada masih terbatas," tuturnya.
Dalam segi kekuatan personil Tim SAR, Sutopo mengakui masih perlu ditambah. Sebab itu pihaknya terbuka terhadap arus kedatangan relawan-relawan.
[ald]
BERITA TERKAIT: