Ganjar Pranowo: Kritik Wartawan Harus Solutif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 27 September 2018, 23:30 WIB
Ganjar Pranowo: Kritik Wartawan Harus Solutif
Ganjar Pranowo (kanan)/RMOL:
rmol news logo . Wartawan dan pemerintah harus mampu berjalan beriringan dalam mengabarkan satu kejadian dan bersama-sama menjaga kepentingan nasional utamanya kedamaian masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam Sarahsehan Nasional "Pers Kebangsaan dan Pembangunan di Era Digital" di Monumen Pers, Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/9).

Ganjar menyebutkan, jika berita yang disampaikan wartawan seratus persen, tentu pemerintah tidak bisa menuntut semua berita itu harus berisi kebaikan saja.

"Nanti pemerintah dibilang antikritik kalau wartawan tidak boleh memberitakan sisi buruk dari kinerja pemerintah. Tetapi, paling tidak ada 70 persen yang perlu disampaikan untuk kita jaga national interest itu," ujar Ganjar.

Dia menyampaikan, kritik terhadap kinerja pemerintah memang wajar dilakukan wartawan. Tetapi, kritik tersebut haruslah solutif dan tidak menekankan pada bahasa-bahasa pesimistis.

Membangun pesimistis, kata dia, tentu akhirnya menimbulkan kejengkelan dari publik. Bahkan, ada pejabat yang ditanya pun tidak mau menjawab karena tidak siap menghadapi kejengkelan itu.

"Mungkin kita pernah melihat pertanyaan masyarakat yang muncul dari kejengkelan, lalu dijawab 'apa hak anda bertanya pada saya?'," kelakar Ganjar yang disambut tawa peserta sarasehan yang juga wartawan. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA