Oleh karena itu, pesantren pun berharap semua pihak menjaga kondusivitas hubungan dan komunikasi, termasuk proses-proses politik yang terjadi di Tanah Air.
"Berbagai ajang kampanye dan deklarasi juga turut disoroti agar nantinya tetap mampu menjaga kerukunan berbangsa dan bernegara," ujar Wakil Sekretaris DPW IPI Jatim, Adi melalui siaran persnya, Selasa (28/8).
Dia menyampaikan, beragam jenis dan cara komunikasi politik serta bentuk-bentuk kampanye jelang Pilpres yang bisa saja menyulut hendaknya tidak mengoyak-koyak kerukunan antar umat beragama.
"Umat Islam Jawa Timur tetap perlu menjaga silaturahmi dan tidak terpecah belah karena beda pilihan politik ini, karena potensi rusaknya kerukunan akan tampak di depan mata," ujarnya.
Dia menegaskan kembali, momentuk Pilpres 2019 nantinya sebagai pesta demokrasi, tidaklah harus dijadikan sebagai ajang gontok-gontokan.
“Beda pilihan politik ini jangan sampai memecah belah," pungkasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: