Panglima FPR, Nugroho Prasetyo mengatakan kongres ini perlu, untuk menentukan nilai-nilai bersama bangsa serta merumuskan problematika dan mendefinisikan ulang dalam menentukan musuh bersama bangsa termasuk
merumuskan rencana dan agenda strategis nasional hingga menetapkan peta jalan menuju puncak kejayaan bangsa dan pemilihan.
"Maka Kongres Kebangsaan ini merupakan perwujudan dari situasi dan kondisi bangsa kita pada saat ini yang tidak berjalan pada track-nya," kata Nugroho, dalam keteranganya, Sabtu (14/7).
Kongres Kebangsaan II ini diprakarsai Tim 11 yang di dalamnya antara lain, Presidium Penyelamatan Indonesia, Forum Komunikasi Kerajaan Nusantara, Forum Rektor, Garda Revolusi dan FPR.
Kongeres yang akan diselenggarakan di Jakarta pada Minggu 23 September 2018 itu bakal rencananya akan dihadiri raja-raja se-Nusantara, tokoh lintas sektor dari 34 provinsi, seluruh aktivis mahasiswa se-Jawa, para Ketua BEM se-Indonesia, para rektor peguruan tinggi se-Indonesia.
Selain itu, juga rencananya akan dihadiri ribuan ulama se-Jawa, puluhan tokoh oposisi utama, berbagai ormas dan LSM dengan tema Era Baru, Indonesia Baru Indonesia Jaya: Berdaulat Penuh, Berdikari, Adil-Makmur-Sentosa.
[fiq]
BERITA TERKAIT: