Integritas, Kunci Ganjar Pranowo Pimpin Jawa Tengah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 09 Maret 2018, 09:05 WIB
Integritas, Kunci Ganjar Pranowo Pimpin Jawa Tengah
Ganjar Pranowo dalam Jaya Suprana Show/Repro
rmol news logo Integritas adalah "jantung" yang menggerakkan roda pelayanan publik dan birokrasi.

Karena itulah, integritas menjadi hal utama yang disoroti oleh Ganjar Pranowo saat pertama kali duduk di kursi nomor satu Jawa Tengah.

"Saat saya pertama kali menjabat, masalah yang paling disoroti adalah integrtas yang buruk dalam pelayanan publik dan birokrasi," cerita Ganjar kepada budayawan sekaligus pendiri Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), Jaya Suprana dalam sesi wawancara menarik bersama para tokoh inspiratif, yang dikemas dalam Jaya Suprana Show pekan ini.

"Yang gampang dicerna oleh masyarakat adalah menguruz izin susah, adanya pungli, jadi PNS harus bayar, naik pangkat bayar," sambungnya.

Masalah integritas yang buruk di dalam tubuh birokrasi di Jawa Tengah pada tahun pertama menjabat itu kemudian ditelusuri lebih dalam oleh Ganjar untuk mencari akar permasalahan dan menemukan solusi.

"Saya mendiring mereka (PNS di birokrasi Jawa Tengah) untuk punya passion sebagai abdi negara yang memiliki tugas melayani masyarakat," jelas Ganjar.

Setelah menemukan dan mengumpulkan fakta-fakta di lapangan, jelas Ganjar, dia kemudian mulai melakukan reformasi birokrasi dengan mengajar para PNS dan pejabat di jajarannya untuk menghindari penyimpangan integritas.

Dimulai dari dirinya sendiri, Ganjar mengajar pada PNS di jajarannya untuk melaporkan harta kekayaan ke KPK.

"Pada saat itu, untuk pertama kalinya, Jawa Tengah hingga ke Eselon 4 melaporkan harta kekayaan ke KPK," sebut Ganjar.

"Jadi ketika Menpan mengeluarkan surat agar jangan hanya pejabat di tingkatan Eselon 1 dan 2 saja yang melaporkan harta kekayaan, tapi juga esolan 3 dan 4, kami sudah tiga bulan sebelumnya 100 persen melaporkan," jelasnya.

Tidak berhenti di situ, Ganjar pun mengawasi bagaimana proses reformasi birkorasi dijalankan dengan baik di bawah kepemimpinannya.

Dia mendorong jajarannya untuk aktif di media sosial demi menampung aspirasi dan penilaian masyarakat

"Kami punya alat ukur, seperti media sosial, call center, sms center, e-mail ke semua jajaran," sambungnya.

Hal itu tak lain adalah agar keluhan dna penilaian drai masyarakat dapat dengan cepat direspon dengan baik dan tepat.

"Saya hanya meminta agar bisa melayani masyarakat dengan tiga prinsip saja, mudah, murah dan cepat," tegas Ganjar.

Selain integritas, masalah kedua yang jadi sorotan Ganjar saat baru memimpin Jawa Tengah adalah infrastruktur yang buruk. Hal itu terlihat dari laporan masyarakat soal jalanan rusak, berlubang dan membahayakan.

"Dua masalah ini jadi yang paling dominan, dengan tidak mengesampingkan masalah yang lain seperti kesehatan dan pendidikan," imbuhnya. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA