Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pameran Tunggal Di TIM, Pelukis Aurora Angkat Keterpojokan Perempuan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 20 Februari 2018, 08:40 WIB
Pameran Tunggal Di TIM, Pelukis Aurora Angkat Keterpojokan Perempuan
Aurora Santika Pangastuti/Dok
rmol news logo Pelukis muda Aurora Santika Pangastuti menggelar pameran tunggal seni rupa bertajuk "Breaking Through" di Taman Ismail Marzuki Jakarta 19-25 Februari.
Dalam karya yang dituangkannya, wanita usia 22 tahun itu menonjolkan kompleksitas kehidupan perempuan.

Pameran dibuka Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, tadi malam (Senin, 19/2).  Fadli yang juga budayawan memberikan apresiasi atas hasil karya Aurora.

"Melihat 23 karya lukisan Ara dalam ‘Breaking Through’, saya sangat bergembira karena telah hadir satu pelukis perempuan muda yang memiliki tema menarik, dengan warna-warna menonjol dan liar," puji Fadli Zon.

Menurutnya, Ara, panggilan Aurora Santika, berhasil merebut dunia perempuan dalam fantasi laki-laki yang selama ini lebih banyak menempatkan perempuan dari estetika tubuhnya. Bahkan dengan jeli Ara menangkap persoalan perempuan yang lebih kompleks, rumit dan kadang tak dipahami laki-laki.

"Di sana ada kemiskinan, pelecehan seksual, keterasingan, penindasan, women trafficking, hingga kasus pernikahan anak," tuturnya.

Menurutnya, 23 Iukisan Ara dalam “Breaking Through” menjadi penanda kegeIisahan perempuan di Indonesia. Keberpihakan Ara terlihat jelas daIam Iukisan-Iukisannya.

"Ada keterpojokan pada perempuan. Situasi tertindas, pelecehan, hingga menjadi korban eksploitasi. Seni rupa sebagai media visual efektif menyampaikan pesan persoalan-persoalan perempuan ini dengan warna kaya dan sapuan Ientur," imbuhnya.

Kehadiran Aurora Santika, jelas Fadli, membawa energi dan harapan baru dalam perkembangan seni rupa Indonesia. "Tak hanya Ara berhasil membawa kompleksitas persoalan perempuan dalam lukisan-lukisannya, tapi ia juga telah menemukan identitas dirinya sebagai perupa perempuan generasi baru di barisan depan," ujarnya.

Aurora Santika mengatakan, pameran tunggal ini merupakan Iangkah awal menapaki dunia profesionalitas seni rupa. Hal ini juga sekaligus perkenalannya dengan lingkaran seni rupa di Jakarta.

"Saya harap karya-karya dalam pameran ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat penikmat seni di Jakarta serta dapat meramaikan wacana sepak terjang perupa perempuan di Indonesia," harapnya.

Ara mengaku senang membuat karya yang menceritakan suatu kisah yang bermakna. Sebab karya seni yang baik adalah karya yang ‘bercerita’ dan dapat menginspirasi pengamatnya untuk berpikir serta berbuat kebaikan baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Karenanya, kisah yang disampaikan melalui karya-karyanya merupakan kisah yang terinspirasi dari pengalaman hidup baik yang dialami sendiri secara langsung maupun diamati dari sudut pandang pihak ketiga.

"Problematika seperti bullying dan hingga kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan sekitar menjadi tema yang penting bagi saya untuk diangkat menjadi karya seni lukis," pungkasnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA