Taufik menjadi korban pembacokan sekelompok orang di Jalan SL Tobing, Kota Tasikmalaya, beberapa Waktu lalu.
Peristiwa tersebut tidak hanya mengancam nyawa suaminya, tetapi juga mengguncang kehidupan keluarga mereka secara finansial dan emosional.
"Saat itu, saya benar-benar syok. Jangankan memikirkan biaya pengobatan, melihat kondisi suami saya saja sudah sangat mengguncang. Dokter hanya menyarankan agar saya sabar," kata Imas kepada wartawan, Minggu 2 Februari 2025.
Beberapa waktu setelah kejadian, Taufik sempat dirawat intensif di RSUD dr. Soekardjo, Kota Tasikmalaya. Namun, kondisi yang semakin memburuk membuat dokter merujuknya ke Rumah Sakit Jantung, Kota Tasikmalaya.
Imas makin terkejut karena biaya operasi sang suami mencapai hampir Rp70 juta. Baginya dan keluarga, nominal tersebut sangat besar.
"Untuk operasi saja sudah Rp58 juta. Awalnya saya sempat berpikir operasi ini tidak akan bisa dilakukan karena biaya yang terlalu besar," kata Imas dengan mata berkaca-kaca.
Namun, di tengah kesulitan tersebut, Imas tidak sendirian. Bantuan datang dari berbagai pihak, memberikan secercah harapan di tengah kegelapan.
Komunitas Tarung Derajat, tempat Taufik berlatih, bergerak cepat menggalang dana untuk membantu biaya pengobatannya.
Selain itu, tempat kerja Taufik juga turut memberikan bantuan materi dan dukungan moral bagi keluarganya.
"Alhamdulillah, banyak yang membantu. Kalau tidak, saya tidak tahu harus bagaimana lagi," kata Imas penuh syukur.
Selain dukungan finansial, solidaritas dari komunitas dan orang-orang terdekat menjadi sumber kekuatan bagi Imas dan keluarganya dalam menghadapi cobaan ini.
Di tengah situasi sulit, dua anak mereka yang masih kecil—berusia 6 tahun dan 1,5 tahun—terus menanyakan keberadaan sang ayah.
"Mereka terus menanyakan keberadaan bapaknya," ungkap Imas.
Kini, kondisi Taufik sudah membaik meskipun masih merasakan nyeri di beberapa bagian tubuhnya yang mengalami luka akibat pembacokan.
"Alhamdulillah, suami saya sudah sembuh. Kami berharap dia bisa pulih sepenuhnya dan melewati ujian hidup ini bersama-sama," tutup Imas seperti dimuat
RMOLJabar.
BERITA TERKAIT: