HPN 2018

Rektor Unand: Adinegoro Kebanggan Masyarakat Sumbar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 07 Februari 2018, 16:18 WIB
Rektor Unand: Adinegoro Kebanggan Masyarakat Sumbar
Tafdil Husni/RMOL
rmol news logo . Hari Pers Nasional (HPN) 2018 memberikan Anugerah Adinegoro kepada insan pers nasional atas karya-karya jurnalistik selama tahun 2017. Anugerah Adinegoro terbagi menjadi delapan kategori pemenang.

Rektor Universitas Andalas (Unand) Tafdil Husni menyebutkan pemberian Anugerah Adinegoro merupakan kebanggaan bagi Sumatera Barat yang tahun ini menjadi tuan rumah dari pelaksanaan HPN 2018.

"Adinegoro ini merupakan sosok dan tokoh pers nasional yang merupakan kebanggan masyarakat Sumatera Barat karena beliau adalah putera asal Ranah Minang," ujar Tafdil ketika membuka diskusi pemenang Anugerah Adinegoro 2017, di Convention Hall Unand, Kota Padang, Rabu (7/1).

Sementara itu, Sekjen Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendri CH. Bangun mengatakan peran media publik itu sangat luar biasa. Yaitu sebagai tempat klarifikasi atas apa yang beredar di media sosial yang masih belum bisa dipastikan kebenarannya.

Anugerah Adinegoro, kata Hendri, selain sebagai penghargaan kepada insan pers atas karya yang begitu menakjubkan, juga sebagai suatu penghargaan kepada Adinegoro yang memang merupakan pelopor pers nasional.

"Tujuan penghargaan Adinegoro ini adalah menghormati sosok yang berjasa besar bagi perkembangan pers Indonesia, sejak beliau memimpin perusaaan media hingga akhirnya membentuk Kantor Berita Antara," jelas Hendri.

Adinegoro merupakan putera daerah Sumatera Barat yang lahir pada 14 Agustus 1904 di Kota Sawahlunto dengan nama lengkap Djamaluddin Adinegoro. Ia juga memiliki gelar Datuak Maradjo Sutan.

Adinegoro merupakan seorang sastrawan dan wartawan kawakan Indonesia. Di masa muda, ia menempuh pendidikan STOVIA selama 1918-1925 dan memperdalam pengetahuan mengenai jurnalistik, geografi, kartografi, dan geopolitik di Jerman dan Belanda pada 1926-1930.

Berbagai karya dan dedikasi yang diberikan Adinegoro di bidang jurnalistik nasional, menjadikan PWI memakai namanya untuk penghargaan tertinggi bagi insan jurnalis. Setiap tahun penghargaan itu selalu diberikan PWI, dan tahun ini akan diberikan di tanah kelahiran Adinegoro, Sumatera Barat.

Pemenang Anugerah Adinegoro 2017 adalah kategori indepth reporting: Dinamika dan Romantika di Sempadan Negeri" yaitu Muhammad Amin dari Riau Pos. Kategori jurnalistik foto dari Jawa Pos yaitu Raka Denny dengan tema "Fase Kritis". Karya bertema "Anti Pancasila" buatan Budi Setyo Widodo dari Media Indonesia menjadi pemenang kategori jurnalistik kariktur.

Berikutnya kategori jurnalistik televisi bertema "Berdamai Dengan Maut di Kalaseru" oleh Revo Pahlevi Akbarsyah yang merupakn jurnalis Trans 7. Karya dari jurnalis RRI Nunukan, Surya S Thalib bertema "Saya Indonesia" menjadi pemenang kategori Jurnalistik Radio.

Selanjutnya kategori jurnalistik siber yaitu A. Haryo Darmono dari Kompas.id yang membawa karya bertema "Janji Untuk Papua". Terakhir adalah penghargaan khusus media siber terinovatif yang jatuh pada Tirto.id.

Penyerahan hadiah bagi para pemenang Anugerah Adinegoro akan dilangsungkan pada malam pesta adat Makan Bajamba pada tanggal 8 Februari yang dijadwalkan akan dihadiri Presiden Joko Widodo. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA