
Kehadiran Artai Reswan WÂ Soewardjo yang menjabat Asisten Pemerintahan sejak 10 Januari lalu dipersoalkan. Ia dianggap mengacaukan ritme kerja di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) DKI Jakarta.
"Banyak informasi yang saya terima dari lingkungan Setda, Reswan tidak cakap memimpin serta hobi ikut campur urusan tiga asisten lain yang bukan tupoksinya," kata Pengamat Kebijakan Publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah, Selasa (23/1).
Diketahui Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah memiliki empat asisten, yakni Asisten Perekonomian Franky M Pandjaitan, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Gamal Sinurat, Asisten Kesejahteraan Rakyat Catur Laswanto dan Asisten Pemerintahan Artai Reswan W Soewardjo.
Salah satu contoh sikap Reswan yang merusak harmonisasi dan sinkronisasi lingkungan Setda terjadi saat rapat penggodokan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) belum lama ini.
"Saat rapat Reswan justru mengurusi bidang lain yang bukan tanggungkapannya. Ini jelas mengganggu," ujar Amir.
Kondisi ini, lanjut Amir, harus menjadi perhatian serius Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno.
Pasalnya Setda bersama Bappeda merupakan sentral perumusan perencanaan pembangunan maupun anggaran.
"Ini juga harus jadi pelajaran Anies-Sandi agar lebih selektif mengganti pejabat. Carilah pejabat yang berpengalaman yang melalui pemilihan secara struktural bukan dari tekanan," pungkas Amir.
[dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: