Tegasnya, tidak ada halangan yang rumit untuk melangsungkan Pilkada Serentak 2018 di provinsi terpadat di Indonesia itu.
"Secara umum aman ya, enggak ada persoalan. Kita kan bukan hanya melihat ke depan, tetapi melihat juga ke belakang, atau merujuk kepada pengalaman yang sudah-sudah," kata gubernur yang biasa disapa Aher itu, saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (18/1).
Aher sendiri sudah berpengalaman menangani Pilkada di daerahnya sejak 2008, dan terbukti sejak itu tidak ada kendala yang berarti di seluruh Jabar.
"Dulu tahun 2008 itu musim paling banyak Pilkadanya. Kemudian 2010 dan 2011 ada lagi, dan paling banyak tahun ini yaitu 17 Pilkada dengan Pemilihan Gubernur. Tahun 2013 dan 2018 sebetulnya sama-sama 17 Pilkada di Jabar, tapi tahun ini waktunya serentak," jelasnya, dikutip dari
RMOL Jabar.
Melihat pengalaman-pengalaman sebelumnya, Aher yakin tahun ini pun situasi Jabar akan aman terkendali.
"Apalagi antisipasi keamanannya sudah lebih baik saat ini. Kami sepakat dengan Polda, Kodam, dengan unsur pengamanan yang lain untuk mendeteksi sedini mungkin gangguan-gangguan yang ada," ucapnya.
Sedangkan untuk antisipasi kampanye hitam, Aher akan menyebar aparatur sipil negara yang berjumlah ratusan ribu di seluruh Kabupaten/Kota dan Provinsi.
"Jadi kami akan minta kepada mereka, termasuk kepada Kepala Desa untuk menenteramkan masyarakatnya," kata Aher.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menenteramkan masyarakat lewat pendekatan keagamaan.
[ald]
BERITA TERKAIT: