Usai dideklarasikan sebagai calon gubernur oleh Partai Nasdem pada Maret 2017 lalu, Walikota Ridwan Kamil pun menjadi rebutan partai politik untuk ikut mengusungnya. Mulai dari Partai Hanura, PPP, PKB hinggal Partai Golkar memberikan dukungan. Sayang, dukungan Golkar tak berlangsung lama.
Tidak ada makan siang gratis. Istilah itu tepat menggambarkan pemberian dukungan pada tokoh yang dikenal dengan nama Kang Emil. PPP dengan cepat mengajukan kadernya yang juga Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum sebagai calon wakil gubernur.
Seperti kebakaran jenggot, PKB pun mengeluarkan maklumat bagi Emil. Bukan mengajukan nama untuk menjadi wakil, tetapi partai warisan mantan Presiden Gus Dur itu mengancam cabut dukungan jika Emil pilih Uu sebagai wakil.
"Kalau pilihannya Kang Emil itu jatuh ke Kang Uu maka dipastikan PKB check out dari dukungannya," ujar Sekretaris DPW PKB Jawa Barat, Sidkon Djampi, Selasa lalu (19/12).
Perseteruan itu pun usai ketika kemarin (Minggu, 7/1) secara bergiliran Partai Nasdem, Hanura dan PPP mengumumkan secara resmi pasangan Kang Emil dan Kang Uu di kantor partai masing-masing.
Lalu, bagaimana dengan PKB? Kabarnya PKB menyepakati itu dan sejatinya akan diumumkan hari Minggu kemarin. Hanya saja pengumuman tersebut urung dilakukan dan ditunda hingga hari ini (Senin, 8/10).
"Jadinya besok siang (hari ini), di DPW (Jabar)," jelas Ketua Desk Pilkada PKB, Daniel Johan saat dikonfirmasi, Minggu (7/1).
Menarik ditunggu drama-drama politik ini, ketika PKB mengultimatum lalu apakah mengalah dan legowo dengan keputusan Emil yang berpasangan dengan Uu, atau malah membelot mendukungan paslon lain.
[rus]
BERITA TERKAIT: