Hal tersebut dikarenakan, jemaah bernama Marni Subardin yang sempat berangkat pada pemberangkatan pada 3 Januari 2018 dengan penerbangan Garuda Indonesia Group, Citylink pukul 24.00 WIB melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta sempat kehilangan paspor saat terbang menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.
"Saat sudah di atas pesawat tiba-tiba saya merasa kehilangan paspor, dan langsung melaporkan ke ketua rombongan travel, tentunya ini menjadi masalah setiba di Bandara King Abdul Ajiz, otoritas bandara dalam hal ini imigrasi Arab Saudi menolak masuk saya sebagai calon jemaah umrah," ujar Marni dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/1).
Merasa kehilangan paspor, Marni dan pihak travel pun meminta bantuan kerjasama dengan KJRI yang berada di Jeddah agar menemukan solusi dan terhindar dari deportasi.
"Dengan cekatan tim langsung bergerak ke Airport King Abdul Aziz sambil didampingi oleh pihak KJRI Jeddah untuk melakukan diplomasi yang akhirnya dapat ditangguhkan deportasi," terangnya.
Dan setelah melakukan proses penelusuran panjang akhirnya paspor dapat ditemukan oleh pihak Garuda Indonesia Group, City Link, dan dilakukan proses pengiriman langsung dengan penerbangan tercepat.
"Setelah mendapat konfirmasi bahwa paspor tersebut ditemukan pihak Garuda, malam langsung melakukan pengiriman ke Jeddah melalui penerbangan Garuda dengan nomor GA 980. Saya bersyukur ibadah dapat terus dilangsungkan," kata Marni.
[rus]
BERITA TERKAIT: