Ini Alasan Peserta YIF Diajak Kunjungi Penghasil Kopi Terbaik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Selasa, 28 November 2017, 04:00 WIB
Ini Alasan Peserta YIF Diajak Kunjungi Penghasil Kopi Terbaik
YIF/RMOL
rmol news logo Youth Involvement Forum (YIF) digelar dalam rangka mewujudkan partisipasi aktif generasi muda dan stakeholder dalam peningkatan kualitas SDM melalui forum dialog antar pemuda Indonesia dan internasional untuk bisa saling menginspirasi dan bertukar pengalaman tentang hal-hal yang telah mereka lakukan.

Selain itu, forum yang diselenggarakan oleh Indonesia Youth Forum di Banyuwangi pada 24-27 November ini, diharapkan dapat menginspirasi hadirnya kolaborasi multi sektor dan multi aktor dalam pemberdayaan dan peningkatan daya saing pemuda di era informasi.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Youth Forum, Amizar Isma. Amizar mengatakan bahwasannya Banyuwangi memberikan inspirasi yang luar biasa, bahkan tidak hanya menginspirasi melainkan langsung memberi contoh bagaimana setiap elemen saling terkait dan mendukung satu sama lain.

"Link and match penting untuk mewujudkan SDM Indonesia yang kreatif, inovatif, memiliki daya saing," kata Amizar, dalam keterangannya (Senin, 27/11).

Salah satu rangkaian kegiatan ini adalah Banyuwangi Traditional Coffee Trip di desa Gombeng Sari. Pemuda dari berbagai negera diajak mengunjungi berbagai tempat penghasil kopi terbaik di negeri ini.

Deputi bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, HM Asrorun Ni’am Sholeh, yang hadir langsung dan ngopi bareng para peserta menuturkan bahwasanya Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi terbesar di dunia bersama Brasil, Vietnam, dan Kolombia menurut International Coffee Organization 2016-2017. Salah satu daerah penghasil kopi adalah Banyuwangi. Taste Kopi Banyuwangi sangat nikmat dan salah satu kopi terbaik yang pernah ia nikmati.

"Istilah ngopi sebenarnya tidak hanya dimaknai sekedar ngopi, atau hanya sebatas gaya hidup anak muda zaman now, ngopi salah satu cara berbagi dan mempertemukan perbedaan di antara anak-anak bangsa di dunia. Ngopi menjadi bahasa universal. Semua tersaji dalam secangkir kopi," kata Niam.

Niam berharap dalam Banyuwangi Traditional Coffee Trip bisa melihat nature, culture, gaya hidup, dan anak muda antar negara dipersatukan. Kopi juga salah satu unsur yang hari ini dekat dengan generasi muda. Untuk itu, mengembangkan kopi merupakan salah satu cara meningkatkan kemandirian.
 
"Sentuhan inovasi dan kreatifitas dari generasi muda sangat penting agar ngopi memiliki makna lebih mendalam," demikian Niam. [san]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA