Dekati Parpol, Deddy Mizwar Gunakan "Diplomasi Kurma"

Pilgub Jawa Barat 2018

Kamis, 26 Oktober 2017, 09:23 WIB
Dekati Parpol, Deddy Mizwar Gunakan "Diplomasi Kurma"
Deddy Mizwar/Net
rmol news logo Kurma dan air zam-zam tidak hanya identik dengan buah tangan ketika seseorang selesai menunaikan ibadah haji atau umrah dari Tanah Suci.

Di dunia politik, 'diplomasi kurma' juga digunakan Deddy Mizwar ketika berkunjungan ke sejumlah partai politik (par­pol).

Ketika berkunjung ke DPD Partai Demokrat Jabar kemarin, Demiz membawa oleh-oleh kurma dan air zam-zam.

Diplomasi kurma dan air zam-zam juga dilakukan Deddy Mizwar saat safari politik ke PDI Perjuangan, Perindo, Partai Gerindra, dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sekretaris DPD Partai Demokrat Jabar, Herlas Yuniar memberi nama kunjungan itu dengan 'diplomasi kurma.'

"Luar biasa ternyata, diplomasikurma dan zam-zam yang dibawakan (Deddy Mizwar) ini mencairkan suasana ketika ber­temu di dalam," kata Herlas seusai menerima kunjungan Deddy Mizwar, di Sekretariat DPD Demokrat Jabar, kemarin.

Menurut Herlas, pada dasarnya hubungan antara Partai Demokrat sudah berjalan baik. Namun berkat 'diplomasi kurma' semakin menambah keakraban hubungan kedua pihak. Deddy Mizwar pun mengakui, setiap kali berkunjung ke partai, selalu membawa buah tangan berupa Kurma Ajwa dan air zam-zam.

"Kemarin saya umrah, ya saya bawakan oleh-oleh tangan buat teman-teman di partai. Tapi ingat ya, ini bukan mahar ya," ujar Demiz sambil tertawa.

Demiz menuturkan, 'diplo­masi kurma' dalam safari politik akan terus dilakukan karena hingga saat ini masih ada sejum­lah partai politik belum dikun­jungi seperti Partai Golkar.

Dikatakan, safari politik ini merupakan upaya untuk tukar ide dan gagasan antara dirinya dengan sejumlah petinggi partai di Jabar. "Kapasitas saya kan sebagai pembina partai politik di Jawa Barat dan saya ingin tahu kira-kira masukan apa saja dari teman-teman partai politik demi kemajuan provinsi ini," kata aktor film pemeran Naga Bonar ini.

PPP Dukung Emil


DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur di Pilgub Jabar 2018.

Selain mendeklarasikan dukun­gan ke Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, partai berlam­bang Kabah ini mengumumkan Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzanul Ulum sebagai bakal calon Wagub pendamping Emil.

Ketua Umum PPP, Romahurmuziy menilai sosok Bupati Tasik Uu Ruzanul Ulum cocok mendampingi Emil karena bi­sa mencerminkan keragamandi Jabar.

"Jabar adalah basis PPP, tentu lebih indah kalau pasangan Kang Emil kaya , mencerminkan keragaman di Jabar. Alhamdulillah, atas survei yang tetap konsisten kita ikuti, kader PPP Kang Uu Ruzanul Ulum menempati be­berapa survei tertinggi untuk calon wakil gubernur," jelas Romi, biasa dia disapa saat deklarasi dukungan Emil di Kantor Sekretariat Nasional Badan Pemenangan Pemilu (Seknas Bappilu) DPP PPP, Tebet, Jakarta kemarin.

Romi ini mengatakan, dari hasil survei ada, sosok Uu merupa­kan sosok cocok mendampingi Emil. Sebab, Uu dekat dengan santri sehingga bisa melengkapi Emil untuk memperoleh suara.

"Kami telah berkonsultasi dengan Majelis Syariah dan ula­ma-ulama kita di Jabar tentang perkembangan pencalonan Jabar. Kita menginginkan pasangankita maju untuk mendapatkan amanah dan menang di Pilkada Jabar ini," terangnya.

Menurut Romi, Nasdem dan PKB sepakat memasangkan Emil dan Uu di Pilgub Jabar.

"Setelah beberapa kali rapat dan beberapa kali survei, berko­munikasi dengan -partai pendu­kung Nasdem dan PKB, men­etapkan pembahasan Kang Emil dan Kang Uu Ruzanul Ulum sebagai cagub dan cawagub Jabar 2018," paparnya.

Sementara, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengutus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk menghadiri si­laturahmi dan curah gagasan ba­lon gubernur dan wakil gubenur Jabar. Acara DPD PDIP Jabar ini digelar di Hotel Horison Ultima, kemarin. Hasto menyampaikan pesan Mega mengenai kekayaan budaya Jabar, sebagai daerah lumbung pangan.

Gagasan ini diharapkan jadi momentum kepemimpinan Jabar ke depan dengan mengedepank­an aspek budaya dan bisa men­goptimalkan Jabar kembali sebagai daerah lumbung pangan nasional.

"Curah gagasan ini jadi mo­mentum membangun komit­men kerakyatan PDIP. Agar ketika menghadapi pilkada tidak sekadar pertarungan menang kalah, tetapi bagaimana gagasan membangun Jabar penuh kebu­dayaan," kata Hasto.

Katanya, perjuangan Megawati saat jadi anggota DPR agar daer­ah Jabar khususnya Bekasi dan Karawang dipertahankan seba­gai daerah lumbung pangan.

"Tetapi upaya itu gagal. Makanya untuk daerah Jabar ini, saat saya pamit menghadiri ac­ara ini, Beliau (Megawati) me­nitipkan cerita singkat tentang Jabar yang dikaruniai kekayaan alam luar biasa, menjadi lum­bung pangan dengan tradisi ke­budayaan beragam dan indah," ungkapnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA