Salah satu contohnya, parpol dengan kursi terbanyak di DPRD Sumut, Partai Golkar, sudah mengeluarkan surat rekomendasi untuk mengusung Erry sebagai calon gubernur berpasangan dengan Ketua DPD Golkar Sumut Ngogesa Sitepu.
"Partai-partai seolah-olah ingin mendekat untuk mengusung Erry. Bahkan Golkar dengan surat dukungannya yang kontroversial, menginginkan ketua DPD-nya hanya sebagai wakil," kata pengamat politik Faisal Andri Mahrawa seperti dilansir dari
RMOLSumut, Jumat (1/9).
Kendati demikian, menurut Faisal, tidak membuat partai penguasa yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) beranggapan yang sama tentang sosok Erry, seperti halnya Partai Golkar.
Justru, Erry-lah yang berposisi sebagai pihak yang lebih membutuhkan dukungan dari PDIP, bukan sebaliknya.
"Erry harus berpikir keras. Karena ceruk nasionalis akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Erry. Bahwa, akar rumput Sumatera Utara seringkali diidentikkan dengan kaum nasionalis dan marhaen sekaligus. Saya kira, Erry masih berharap banyak terhadap PDIP sebagai partai pendukung," jelas Faisal.
Dan jika nanti Erry berhasil mendapat dukungan PDIP, tambah Faisal, maka kader PDIP berpeluang besar menggeser posisi Ngogesa Sitepu sebagai calon wakil gubernur yang akan mendampingi Erry.
"Karena bagaimana pun tidak ada makan siang gratis dalam politik. PDIP tentu saja akan meminta jatah wakil dari kader mereka," demikian Faisal Andri Mahrawa.
[rus]
BERITA TERKAIT: