Tak mengherankan bila penyanyi Nafa Urbach baru-baru ini mengungkapkan kemarahannya pada para pelaku pedofil setelah mengetahui bahwa putrinya menjadi incaran mereka.
Sebagai orang tua, kita mungkin tidak selalu tahu bagaimana bahaya pelaku pedofil mengancam anak-anak kita. Namun, kita bisa membekali anak-anak kita agar selalu terlindung dari bahaya pedofil.
Psikolog Mellissa Grace M.Psi. membagian sejumlah tips yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk menjaga anak-anak dari bahaya pelaku pedofil.
1. Ajarkan anak tentang proses tumbuh kembang (sex education) sesuai dengan tingkat usianya Dengan mengajarkan anak soal proses tumbuh kembangnya, maka anak-anak memiliki pengetahuan dan kesadaran diri mengenai proses tumbuh kembang nya secara fisik dan emosional serta sosial.
"Hal itu bisa membuat anak menjadi semakin waspada dan soal perilaku-perilaku apa yang pantas dan tidak pantas atau yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan oleh orang lain kepadanya," tulis Mellissa di akun instagramnnya
@mellissa_grace.
Selain itu, anak-anak juga bisa mempelajari respon-respon apa saja yang dapat ia lakukan untuk menghadapi situasi yang menantang atau membingungkan.
2. Membentuk perilaku sehat terkait dengan proses tumbuh kembang anakSejumlah hal yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah mengajarkan anak untuk mengenal dan menggunakan nama-nama anggota tubuhnya sesuai dengan nama-nama biologisnya, termasuk penamaan jenis kelaminnya, misalnya penis untuk alat kelamin laki-laki dan vagina untuk alat kelamin perempuan
Dengan demikian, jelas Mellissa, anak menjadi terbiasa untuk berkomunikasi secara tepat sehingga ketika ia suatu saat membutuhkan pertolongan orang lain, ia dapat berkomunkasi dengan bahasa yang dipahami oleh umum.
"Sejak usia 1,5 tahun, orang tua membiasakan anak untuk hanya melepas pakaian seluruhnya di kamar mandi tertutup hanya bersama dengan orang tua kandung dengan jenis kelamin yang sama," sambung Mellissa dalam tulisan yang sama.
Anak juga tidak boleh dibiasakan melepas pakaiannya di tempat umum. Bila anak berada di sekolah dan membutuhkan bantuan untuk ke toilet, maka anak hanya boleh dibantu dengan guru yang memiliki jenis kelamin yang sama yang menjadi wali di sekolah.
Selain itu, orang tua juga sebaiknya mengajarkan pada anak mengenai bagian -bagian tubuh mana saja yang boleh atau tidak boleh dilihat atau disentuh oleh orang lain kecuali orangtua kandung dengan jenis kelamin yang sama adan atau dokter yang memeriksa ketika sakit.
3. Ajarkan anak mengenai self-protective behaviorSejumlah hal yang bisa dilakukan oleh orang tua, masih kata Mellissa, adalah mengajarkan anak agar tidak berbicara dengan orang dewasa asing atau yang tidak dikenalnya
"Ketika anak-anak ragu untuk memenuhi permintaan orang lain maka anak perlu tanya dulu dengan orangtua," jelas Mellissa yang juga merupakan mantan artis cilik ini.
Selain itu, anak juga perlu dilatih agar bisa mengatakan "tidak, terimakasih" pada pemberian dari orang yang tidak dikenalnya. Serta mengajarkan anak untuk berani meminta pertolongan dari guru di sekolah yang dipercaya oleh orang tua ketika anak merasa terancam.
4. Bangun komunikasi yang positif hangat dengan anakMenurut Mellissa, komunikasi yang baik antara anak dan orang tua bisa membuat anak merasa nyaman dan terbuka mengenai banyak hal.
5. Pengawasan non-stop untuk anak di bawah 12 tahunAnak di bawah usia 12 tahun harus selalu ada di bawah pengawasan orang dewasa, baik itu orang tua atau sanak keluarga yang dipercaya di sekolah selama sang anak menjalankan setiap aktivitasnya.
6. Bijak dalam menggunakan sosial mediaPerkembangan sosial media tak jarang membuat orang tua mem-posting foto anak-anak mereka. Namun Mellissa mengingatkan agar orang tua lebih bijak dan hati-hati dalam mengunggah foto anak di sosial media, terutama pada bagian tubuh yang seharusnya menjadi
privacy anak.
Selain itu, anak yang sudah mengenal sosial media sebaiknya diawasi dengan baik agar tidak terpengaruh hal negatif yang mudah menyebar melalui sosial media.
"Awasi anak dalam penggunaan sosial media sehingga semua aktivitas sosial media ada di bawah pengawasan orang tua," demikian jelas Mellissa.
[mel]