Selain Wapres JK, juga terlihat Wakapolri Komisaris Jenderal Pol. Syafruddin, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri BUMN Rini Soemarno, pejabat Kementerian Perhubungan, dan Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Budi Setyarso.
"Lewat acara ini kita selalu berupaya memperbaiki koordinasi dan mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya mengutamakan keselamatan," ujar JK di lokasi.
Merujuk data yang diperolehnya, sebut JK, per tahun korban kecelakaan bisa mencapai 25 ribu jiwa. Untuk itulah diperlukan koordinasi berbagai pihak, mulai dari pembangunan infrastruktur, manajemen lalu lintas, pelayanan kesehatan, dan juga pelaku pengguna jalan.
"Memang banyak tren kecelakaan karena kemajuan yang tidak terlalu kita koordinasikan. Kemarin saya ke Jawa Timur. Pak Gubernur menyampaikan teori bahwa dulu kecelakaan yang banyak dan jumlah korban jiwa disebabkan jalan jelek," paparnya.
Kualitas infrastruktur juga menjadi salah satu faktor penyebab tingginya kecelakaan di jalan, jelas JK. Pengemudi kerap mengalami kecelakaan akibat buruknya jalan. Namun, tambahnya, jalan layak pun kerap memicu terjadi kecelakaan karena pengemudi cenderung menambah kecepatan saat berkendara.
"Artinya dilema. Jadi sekarang bagaimana kurangi kecelakaan dan kurangi korban," ucapnya.
Sementara itu Wakapolri Syafruddin menjelaskan bahwa jajarannya terus melakukan sosialisasi untuk menekan jumlah kecelakaan dan korban fatalitasnya.
"Terbukti pada operasi Ramadaniyah tahun 2017 ini, Korlantas Polri beserta jajarannya dengan upaya memberikan pelayanan dan rekayasa lalu lintas dapat mewujudkan turunnya angka kecelakaan serta korban fatalitas kecelakaan," ujarnya.
[wid]
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) turut menghadiri kegiatan Pencanangan Tahun Kesehatan Untuk Kemanusiaan 2017-2018 yang berlangsung di area Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, pagi ini (Minggu, 30/7). 
BERITA TERKAIT: