Terlebih, berdasarkan hasil survei dari Surabaya Survei Centre (SSC), bupati termuda se-Jatim memiliki popularitas dan akseptabilitas yang cukup tinggi, yaitu mencapai angka 16 persen.
Namun begitu, Emil mengaku tidak begitu memikirkan isu bahwa namanya mencuat di Pilgub Jatim. Secara positif ia hanya menilai, jika namanya turut disebut dalam kontestasi Pilkada Jatim, maka itu berarti Kabupaten Trenggalek sudah terkenal di tingkat lokal.
"Insya Allah ini menumbuhkan optimisme, bukan kepada saya, tetapi kepada Trenggalek, bahwa Trenggalek yang dulu dianggap sebagai daerah yang kurang berpotensi, mungkin sekarang sudah menunjukkan potensinya," kata Emil sebagaimana keterangan tertulis yang diterima, Rabu (19/7).
Emil mengaku masih bertekad menjadikan Trenggalek sebagai penggerak ekonomi di selatan Jawa Timur. Tekad ini menurut Emil lebih penting ketimbang memikirkan soal Pilgub Jatim.
Sebagai bupati yang baru menjabat dua tahun, Emil lebih tertarik mengembangkan potensi yang ada di Kabupaten Trenggalek, terutama di sektor wisata, ekonomi kreatif, dan sektor perdagangan. Ia berkeyakinan, jika suatu daerah ingin eksis di tingkat nasional maupun internasional, maka sektor-sektor ini harus dikembangkan dengan optimal.
"Jadi saya merasa Trenggalek sudah mulai diketahui (eksis) dari apa yang kita kerjakan selama ini," tandasnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: