Knalpot Racing Berpotensi Bikin Ugal-ugalan Saat Pawai Takbiran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Sabtu, 24 Juni 2017, 16:14 WIB
rmol news logo Pawai takbiran adalah ibadah yang berbentuk pesan kegembiraan dengan tujuan untuk memberikan pesan bahwa esok hari akan dirayakan hari kemenangan Idul Fitri 1438 Hijriyah. Sehingga diimbaukan kepada seluruh peserta pawai untuk wilayah NTT, khususnya Kota Kupang, tidak ugal-ugalan di jalan, karena itu sudah tidak masuk dalam kategori beribadah.

Begitu kata Ketua Majelis Ulama Indonesia Nusa Tenggara Timur (MUI NTT), H.Abdul Kadir Makarim dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (24/6). Menurut Makarim, ugal-ugalan di jalan adalah perilaku yang mengganggu keamanan, kenyamanan, ketentraman dan kedamaian.

"Jadi saya berharap, pawai takbiran nanti diatur dengan baik agar berjalan sebagaimana mestinya," katanya.

Peserta pawai harus diseleksi betul oleh panitia dan pihak keamanan agar ketertiban terjaga, terutama ditertibkan kendaraan berknalpot racing.

Kata dia, kendaraan berknalpot racing berpotensi menciptakan ugal-ugalan saat pawai berjalan. Untuk itu, Makarim juga meminta pihak keamanan bertindak tegas jika pawai malam nanti, ada peserta pawai yang melanggar peraturan pawai.

"Kita doakan pawai malam ini berjalan tanpa ugal-ugalan dari knalpot racing itu sehingga berjalan dengan baik," harapnya. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA