Anwar menegaskan bahwa dirinya masih mengemban tanggung jawab sebagai ketua parlemen di NTT hingga 2019.
"Mungkin selesai masa jabatan saya, baru saya melakukan pilihan-pilihan politik lainnya. Karena politik itu adalah pilihan," jelasnya dalam Kegiatan Ibadah Buka Puasa Bersama Ketua DPRD NTT dan para Jurnalis NTT di Resto Celebes, Kupang, NTT, Kamis (22/06).
Lebih lanjut, Anwar menyampaikan pendapatnya bahwa kader yang layak diusung Golkar di Pilgub NTT adalah Ketua DPD Partai Golkar NTT, Ibrahim Agustinus Medah dan Wasekjen DPP Partai Golkar, Melkianus Lakalena. Ini mengingat keduanya terlihat paling aktif mensosialisasikan diri di tengah masyarakat.
Namun begitu, kata dia, semua kader Golkar harus tetap bersatu, mengingat Golkar harus tetap berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung calon.
"Kemungkinan Partai Golkar memiliki elektabilitas tertinggi. Partai Golkar memiliki 11 kursi di DPRD NTT, sehingga membutuhkan koalisi untuk mengusung calon," jelas koordinator Bidang Pemenangan Pemilu dari DPD Golkar NTT itu.
DPP Partai Golkar melalui Korwil Bali Nusra merilis 8 nama kader Partai Golkar termasuk namanya, sebagai bakal calon gubernur NTT untuk mensosialisasikan diri di tengah masyarakat dan sekaligus untuk mengukur popularitas dan elektabilitas.
Delapan nama itu adalah Melki Laka Lena, Ibrahim Agustinus Medah, Anwar Pua Geno, Abraham Paul Liyanto, Gideon Mbilijora, Umbu Sapi Pateduk, Yosef Tote dan Josef Nae Soi.
[ian]