"Seharusnya sosialisasi tentang tertib berlalu lintas sudah harus digalakkan sejak dini, agar kesadaran tertib lalu lintas dan kewaspadaan masyarakat saat musim mudik nanti terus meningkat," kata Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Siahaan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (15/6).
Anehnya, justru upaya-upaya keselamatan berlalu lintas lebih mendapat perhatian dari Kementerian Perhubungan, khususnya Ditjen Perhubungan Darat. Padahal, sosialisasi keselamatan dan tertib lalu lintas merupakan domain Polri yang dilaksanakan Korps Lantas Polri.
Sayangnya, hingga jelang musim mudik, belum terlihat ada upaya-upaya atau sosialisasi yang maksimal dilakukan Polri terkait tentang keselamatan berlalu lintas.
"Sejatinya, tiga atau dua minggu sebelum musim mudik, Polri sudah harus secara masif menggelorakan tentang keselamatan lalu lintas di media cetak, televisi dan berbagai media lainnya. Namun itu tidak terdengar," jelas Edison.
Dikatakan, kecanggihan alat transportasi dan kehebatan infrastruktur jalan serta banyaknya jumlah petugas yang diturunkan, belum menjadi jaminan terwujudnya Kamseltibcar. Ketersediaan semua sarana prasarana itu bisa menjadi kurang efektif bahkan sia-sia. Apabila tidak didukung dengan kesadaran tertib berlalu lintas masyarakat yang baik.
ITW pun menyebut bahwa dalam mewujudkan kamseltibcar lalu lintas adalah tugas fokok dan fungsi Polri. Seharusnya, Polri menjadikan kamseltibcar sebagai prioritas, khususnya pada musim mudik Lebaran. Apalagi, Polri sudah memiliki anggaran untuk melaksanakan sosialiasasi tentang keselamatan berlalu lintas.
Sayangnya, respon Polri terhadap keselamatan berlalu lintas terlihat masih sangat kurang.
"Polri jangan membiarkan masyarakat mengurus sendiri soal keselamatannya di jalan raya. Polri harus membekali masyarakat dengan informasi-informasi tentang keselamatan berlalu lintas," tegas Edison.
[wah]
BERITA TERKAIT: