Suasana ini berbeda 360 derajat dibanding lapas lainnya dalam menyambut buka puasa. Berbagai atraksi menarik yang menghibur disajikan disana seperti paduan suara, marawis, stand up comedy, tarian kopi dangdut, musikalisasi puisi, shalawatan, pembacaan sajak dan sebagainya.
Keunikan ini tidak lepas dari sosok Kepala Lapas Anak Wanita Klas IIB kota Tangerang, Prihartati yang berani mencoba hal baru.
"Saya ingin menghilangkan lapas sebagai suatu tempat yang menyeramkan dan tidak manusiawi. Disini 255 warga binaan 155 di antaranya menjalankan puasa harus merasa senang dan hommy. Tinggal lapas berat bagi mereka maka kita harus menciptakan rasa nyaman," katanya seperti disebutkan dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Minggu (11/6).
Untuk itu pihaknya selalu melakukan terobosan guna menciptakan rasa nyaman warga binaan. Salah satu terobosan dengan memadukan kreasi seni saat menjelang berbuka puasa. Disamping itu untuk sehari pihak lapas juga sering mengajak warga binaan untuk membuat berbagai kreasi seni lainnya.
Suasa akrab inilah yang membuah warga binaan merasa nyaman seperti yang dialami oleh Rima salah satu warga binaan disana.
Rima warga binaan yang tersandung masalah narkoba dengan vonis 4,5 tahun itu, mengaku senang dengan banyaknya kegiatan positif yang diselenggarakan di dalam lapas selama puasa.
"Alhamdulillah lancar, kami senang dengan kegiatan yang banyak diselenggarakan selama ramadan, semoga puasa kita diterima, amin," ucap mantan bartender di salah satu bar di Mangga Besar itu.
Untuk masakan menu buka puasa bersama, lanjut Prihartati, dimasak sendiri oleh para warga binaan yang mayoritas dihuni oleh remaja dan orang dewasa.
"Kita masak sendiri. Semua higienis. Karena kita mengedepankan kemanusiaan serta persaudaraan dan semata-mata untuk kenyamanan para warga binaan kami," ucapnya.
Pada bulan suci ini, ia pun mengimbau kepada seluruh warga binaannya dapat meningkatkan ibadah yang wajib maupun sunnah.
"Laksanakan ibadah yang baik seperti puasa, dan tak meninggalkan salat wajib serta selalu berdoa," imbaunya.
Rangkaian ngabuburit ala warga binaan Lapas Klas II B yang dihuni oleh mayoritas narapidana dan tahanan kasus narkoba itu terbilang sangat meriah karena penampilannya adalah para penghuni lapas itu sendiri.
Lili Amalia, warga binaan yang tersandung kasus narkoba itu, membacakan sajak tentang dirinya selama berada di dalam lapas. Dengan pembawaan yang jenaka, sajak yang dibawakan Lili, membuat semua penghuni lapas terpingkal lepas.
"Buat kami bisa tertawa lepas itu mahal, adanya kegiatan ngabuburit seperti ini sangat menghibur, apalagi warga binaan juga yang membawakannya," cetus dia.
Dia berharap, dengan kesempatan ngabuburit yang diselenggarakan itu, bisa menjalin keakraban antar penghuni dan pengurus lapas.
"Tujuan kita agar warga binaan bisa menyatu dengan masyarakat, kelak pengalaman menghuni sel adalah pengalaman yang pahit bagi mereka, sehingga setelah bebas nanti mereka bisa berkelakuan lebih baik dari sebelumnya," kata Prihartati yang akrab disapa warga binaan dengan sebutan Jeger.
Diterangkannya saat ini, penghuni lapas Anak Wanita Klas IIB berjumlah 255 warga binaan yang terdiri dari 144 narapidana dan 65 tahanan.
"Lebaran ini akan ada 4 warga binaan yang mendapat remisi umum 2 atau bebas di hari lebaran nanti," katanya.
[ian]
BERITA TERKAIT: