Deklarasi disampaikan langsung oleh Ketua Komunitas Kugapai Deisti Novanto dengan melihat bahwa isu-isu belakangan yang marak beredar sangat memprihatinkan.
"Kami dari komunitas Peduli Anak Indonesia sangat prihatin dengan apa yang terjadi seperti kita ketahui isu yang belakangan ini sangat ramai. Kami sangat prihatin bahwa itu menimpa anak-anak dan perempuan-perempuan yang ada di Indonesia," ujar Deisti dalam jumpa pers di Komplek Widya Chandra, Jakarta, Kamis (8/6).
"Oleh karena itu kami dari Kugapai ingin menyatakan sikap bahwa kami menolak kekerasan, eksploitasi, persekusi terhadap anak dan perempuan karena ini tidak sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945 dan pancasila," tambahnya.
Deisti yang merupakan istri dari Ketua DPR RI Setya Novanto itu menyebut jika Indonesia adalah negara Pancasila dan hukum. Sehingga apabila ada suatu permasalahan haruslah diselesaikan melalui jalur hukum.
"Seperti kita ketahui negara kita negara pancasila, negara kita negara hukum, apapun yang terjadi di masyarakat diselesaikan melalui jalur yang benar yaitu jalur hukum. Karena sekarang puncaknya, bulannya pancasila dimana kita harus sama-sama menjunjung tinggi pancasila yang ada, menjunjung tinggi keberagaman yang ada, bagaimana kita mempersatukan NKRI ini negara yang kuat dan pancasila di atas segalanya," paparnya.
Menurut Deisti, Komunitas Kugapai sangat peduli terhadap keberadaan anak-anak Indonesia, sehingga akan terus melakukan sosialisasi anti kekerasan anak dan juga perempuan.
"Kami sangat prihatin dengan apa yang terjadi di anak-anak Indonesia saat ini, baik kekerasan seksual, verbal, non verbal, maupun bullying di sekolah. Karena itu, kami mengimbau seluruh masyarakat untuk peduli menjadi pengawas bahwa ini merupakan pengawasan bersama, kepedulian bersama bagi masyarakat. Bagaimana anak-anak Indonesia dapat menjadi anak yang ceria, yang pandai, dan sehat," jelas Deisti.
Selain itu, dia juga mengimbau seluruh masyarakat agar bijak dalam penggunaan media sosial.
"Seperti kita ketahui semua ini awalnya di media sosial bagaimana kita menggunakan media sosial dengan cara yang lebih pandai, bagaimana kita menggunakan media sosial itu untuk keperluan yang lebih berguna," pungkas Deisti.
Turut hadir dalam deklarasi Sekjen Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Indonesia Dhanang Sasongko, juga anak-anak yatim piatu dari panti asuhan.
[wah]
BERITA TERKAIT: