Ke depan perkampungan nelayan ini akan dijadikan sebagai Kampung Wisata Bahari. Oleh karena itu komunitas Asa Edu mengambil peran dalam pembentukan mental dan karakter masyarakat Tambak Lorok, terutama kepada anak-anak usia dini.
Komunitas Asa Edu sendiri merupakan sebuah komunitas yang bergerak di bidang pendidikan anak-anak pesisir, terbilang sejak 2014 telah aktif berkegiatan di Tambak Lorok, Kota Semarang.
Ketua Pelaksana Erwin Dwinano mengatakan, kegiatan ini merupakan apresiasi komunitas Asa Edu terhadap adik-adik yang sudah bersemangat untuk belajar di Komunitas Asa Edu.
"Acara dilaksanakan selama dua hari. Di hari pertama (3/6), diadakan beberapa lomba seperti lomba adzan, menggambar, membuat kaligrafi dan da’i cilik, yang mana pesertanya adalah anak-anak se Tambak Lorok yang terdiri dari lima RW," papar Erwin dalam keterangannya kepada redaksi, Rabu (7/6).
Lanjut Erwin, dalam menyukseskan kegiatan ini Komunitas Asa Edu membuka kesempatan para pemuda asli Semarang atau yang sedang studi di Semarang untuk terlibat, sebagai ajang kepedulian terhadap kehidupan masyarakat pesisir.
Dalam kegiatan ini komunitas menggalakan Gerakan 1000 Sajadah untuk anak pesisir, dengan menggandeng PT. Sumber Petrindo Perkasa sebuah perusahaan gas yang berada di dekat Tambak Lorok, Kota Semarang.
Ketua Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Supriyaditurut hadir dan memberikan simbolisasi Gerakan 1000 sajadah untuk anak pesisir.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, sangat bagus dan sangat bermanfaat. Banyak anak-anak dan masyarakat Tambak Lorok yang senang dengan adanya kegiatan ini," kata Supriyadi.
Menurutnya, ini momen yang pas dalam bulan Ramadhan dan ditunggu oleh masyarakat sekitar Tambak Lorok.
"Saya sangat bersyukur jika masyarakat antusias dengan kegiatan ini," tambahnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: