Komisi VIII DPR: Sidang Isbat Dihapus Saja, Ganti Kalender Hijriyah Permanen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 24 Mei 2017, 15:21 WIB
Komisi VIII DPR: Sidang Isbat Dihapus Saja, Ganti Kalender Hijriyah Permanen
Melihat Bulan/net
rmol news logo Wakil ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid meminta tradisi sidang isbat untuk menentukan awal bulan Ramadan (puasa) dan awal bulan Syawal (Idul Fitri) oleh kementerian agama segera dihapus.

"Sidang isbat sudah berlangsung puluhan tahun dan layak dikaji keberadannya sesuai dengan perkembangan zaman termasuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang astronomi dan ilmu falaq," ujar Sodik melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (24/5).

Politisi Gerindra ini mengusulkan agar sidang itsbat diganti dengan kalender tahun Hijriyah permanen yang ditetapkan pemerintah. Bentuknya seperti kalender tahun Masehi yang jumlah hari dalam setiap bulannya bersifat tetap.

"Dengan kemajuan IPTEK ini maka sesungguhnya penetapan kalender hijriyah termasuk di dalamnya penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal sudah bisa dilaksanakan dengan akurat puluhan tahun sebelumnya dalam sebuah kalender Hijriyah permanen seperti halnya kalender Masehi permanen," pungkas Sodik.

Selain alasan teknologi, Sodik menilai sidang isbat kerap mempertontonkan perdebatan di kalangan ulama dan menimbulkan persepsi negatif di masyarakat mengikuti keputusan siapa untuk mengawali puasa dan Idul Fitri. Proses pelaksanaan sidang juga dinilai membutuhkan biaya yang besar.

"Kalau sidang Isbat dihapus, Umat Islam khususnya di kalangan awam tidak dipertontokan 'perpecahan' dan diberi kebingungan jelang hadapi bulan suci Ramadan. Dana proses isbat bisa digunakan untuk pembinaan umat dalam bulan Ramadan,"demikian Sodik.[san]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA