Setelah terlibat dalam upaya pencarian korban sejak hari pertama, saat ini prajurit masih berada di lokasi untuk proses penanganan lanjutan seiring selesainya proses pencarian.
Kehadiran prajurit TNI dari jajaran Kodam I/BB di lokasi bencana dipimpin langsung oleh Kasdim 0212/TS, Mayor Inf Andika. Mereka ditugaskan membantu meringankan beban para korban.
"Kita terlibat dalam pelayanan di posko kesehatan, penanganan para pengungsi penyiapan makanan dapur umum, serta melaksanakan kegiatan pembersihan puing-puing bangunan yang terkena ruaak," kata Kapendam I/BB Kolonel Inf Edi Hartono, Rabu (29/3).
Data yang diperoleh menyebutkan bencana tersebut mengakibatkan tujuh orang meninggal, dimana lima orang merupakan warga Padangsidempyan, satu korban warga Mandailing Natal, dan satu korban lainnya warga Tapanuli Selatan.
"Kondisi banjir saat ini sudah surut, sebagian material banjir sudah dibersihkan dan beberapa warga mulai membenahi rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir," ujar Edi.
Kerugian material sendiri yakni, 61 unit rumah hanyut, 71 unit rumah rusak berat, 62 unit rumah rusak sedang, 109 unit rumah rusak ringan, 14 ruang kelas sekolah rusak sedang, 7 unit kendaraan rusak, jalan 450 meter rusak, 27 unit rambin rusak, 3 jembatan rusak, 4 unit bronjong rusak, 3 bendungan rusak, 4 saluran irigasi rusak, 5 unit dek penahan rusak serta 1 unit pagar 90 meter rusak.
Masih kata mantan Dandim 0212/TS ini seperti dikabarkan
RMOL Sumut, pihaknya melibatkan berbagai kalangan membentuk Satgas Tanggap Darurat.
"Pembentukan Satgas Tanggap Darurat ini melibatkan 150 personil Kodim 0212/TS, 100 orang personil Yonif 123/RW, 200 personil Polres, 90 personil Brimob, 90 orang BPBD, 75 orang Satpol PP, 30 orang FKPPI, 30 orang PPM, 75 orang Dinas Kesehatan, 45 orang Dinas Sosial, 125 orang relawan serta 1.230 orang masyarakat dengan total seluruhnya 2.240 orang semua terlibat dalam membantu saudara-saudara kita yang mengalami musibah," pungkasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: