Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

New Zealand Dukung Program 'One Village One Product'

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 25 Agustus 2016, 18:24 WIB
New Zealand Dukung Program 'One Village One Product'
Dubes Trevor-Mendes Eko
rmol news logo Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, menerima kunjungan Duta Besar New Zealand, Trevor Matheson, di kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Kamis (25/8).

Kepada Dubes Trevor, Mendes menjelaskan bahwa desa-desa di Indonesia unik dan masing-masing memiliki karakter berbeda. Dengan demikian, maka potensi dan kekuatan ekonomi di setiap perdesaan pun berbeda. Saat ini, pihaknya menggenjot program one village one product (satu desa satu produk).

Duta Trevor menyambut baik program tersebut. Dia memastikan negara sangat setuju dengan program one village one product yang saat ini sedang digalakkan Kemendes PDTT tersebut.

"New Zealand akan mendukung terselenggaranya rencana tersebut (program satu desa satu produk)," ungkapnya.

Trevor mengungkapkan, New Zealand dan Indonesia sebelumnya juga pernah bekerjasama baik di bidang pendidikan, pertanian, dan penanggulangan bencanana. Menurutnya, negaranya tersebut juga turut berpartisipasi saat penanggulangan bencana tsunami di Aceh beberapa waktu silam. "Selain itu, New Zealand juga telah melakukan beberapa kegiatan di Papua," tandasnya.

Sementara itu, Menko Eko mengakui bahwa masalah yang dihadapi masyarakat desa adalah tidak fokusnya produksi pada satu produk tertentu. Kendala lain, adalah tidak adanya infrastruktur pasca panen sehingga produk hasil pertanian tidak bertahan lama.

"Oleh karena itu perlu diadakan program one village one product agar lebih fokus dalam menangani produksi pertanian. Kemudian sistem pengolahan hasil pertanian pasca panen juga perlu diperbaiki," terang Eko.

Selain itu menurut Eko, Kementerian Desa juga ingin mengubah paradigma di mana desa selama ini hanya diberi bantuan berupa uang. Menurutnya, paradigma tersebut akan dirubah dengan menggalakkan program BUMDes.  Melalui BUMDes, desa dapat mengolah, memasarkan dan mengelola produk unggulannya secara mandiri.

"Papua bisa menjadi contoh yang bagus karena tidak hanya pembangunan infrastruktur, namun kita juga harus sensitif terhadap budaya masyarakatnya. Kementerian Desa juga memiliki program transmigrasi dan sangat peduli dengan transmigran lokal di Papua, yaitu masyarakat asli Papua itu sendiri," pungkasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA