Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dalam jangka pendek, program ini bertujuan mengurangi beban rumah tangga sangat miskin, sementara jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi, sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan.
"Jika semua beban kehidupan masyarakat miskin dapat dikurangi dengan PKH maka mereka bisa konsentrasi mendidik anak-anaknya untuk bisa berprestasi," katanya saat penyerahan bantuan sosial program keluarga harapan secara nontunai di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (20/7).
Mensos mencontohkan, anak-anak penerima bantuan PKH di Gresik sampai saat ini bisa sekolah sampai level perguruan tinggi, bahkan ada yang kuliah di China dan sejumlah negara di kawasan Asia lainnya.
Menurutnya, untuk bisa melahirkan generasi yang berprestasi lainnya, maka penyaluran PKH harus bisa tepat sasaran. Oleh karenanya, Pemerintah telah menggulirkan penerima bantuan PKH secara non tunai. "Bantuan non tunai ini ditujukan agar masyarakat tidak menghabiskan uangnya sekaligus tetapi bisa menabung dan diambil bila diperlukan," tambahnya.
Menteri Khofifah menjelaskan, dengan adanya bantuan nontunai tersebut pihaknya bekerjasama dengan Bank BTN dan juga dengan PT. POS Indonesia untuk membantu warga masyarakat penerima bantuan tersebut. "Para penerima ini mendapatkan buku tabungan dan dana yang dibantu tersebut ditransfer kepada rekening masing-masing warga," katanya.
Mensos melanjutkan, tabungan tersebut tidak hanya untuk mengambil dana bantuan saja tetapi juga bisa digunakan untuk menabung jika penerima bantuan ini mendapatkan rejeki. "Tabungan tersebut bisa digunakan untuk menabung dan mudah-mudahan bisa digunakan untuk pergi haji," katanya.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah menyambut baik adanya program ini. Menurutnya, program ini bisa membantu masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Sidoarjo. "Sambut baik penyerahan bantuan tunai tahapan kedua 2016 ini diberikan kepada 350 keluarga sangat miskin yang ada di Sidoarjo ini," katanya.
Saiful Ilah menambahkan, dengan adanya program ini diharapkan mampu memancing warga yang kurang mampu untuk mandiri sehingga kedepan tidak ada lagi penerima bantuan kemiskinan karena masyarakat Sidoarjo sudah sejahtera "Penerimaan di Sidoarjo saat ini sebanyak 9.930 keluarga yang tersebar di 18 kecamatan dan 353 Desa atau Kelurahan yang ada di Kabupaten Sidoarjo," katanya.
Pihaknya juga sangat mendukung program bantuan secara nontunai ini sehingga pemanfaatan tak sesuai peruntukannya warga masyarakat masing-masing. "Hal ini untuk memutus rantai kemiskinan supaya warga masyarakat di Kabupaten Sidoarjo bisa lebih sejahtera lagi," tandasnya.
[sam]
BERITA TERKAIT: