Pasalnya, BPK menduga ada kejanggalan dalam proses renovasi di gedung megah senilai Rp 50 miliar tersebut, pascatemuan kondisi toilet yang tampak seperti 'toilet terminal'.
"Kalau mau menguji semua laporan pengeluaran belanja, tentu harus ada pengujian fisik dan dokumen, hingga wawancara obeservasi. Itu bagian dari teknik audit," uja Kabiro Humas BPK, Raden Yudi Ramadhan, Selasa (19/7).
Menurut Raden, tidak ada yang spesial dari audit fisik. Pemeriksaan tersebut sama saja dengan pemeriksaan lainnya. Teknisnya, papar Raden, lebih ke arah pengumpulan data dan informasi awal.
"Cara dan tekniknya, sama kayak wartawan cari informasi. Ada yang wawancara, ada yang motret," paparnya.
Setelah data-data sudah terpenuhi, maka pihak BPK akan menindaklanjuti pemeriksaan yang diminta.
"Selama ada data dan permintaan berikut formalnya akan ditindaklanjuti BPK untuk dilakukan pemeriksaan," pungkasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: