Ironis, Toilet DPRD DKI Mirip Di Terminal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 13 Juli 2016, 21:29 WIB
Ironis, Toilet DPRD DKI Mirip Di Terminal
ist
rmol news logo Gedung DPRD DKI Jakarta yang berada di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat terlihat megah. Namun, di balik kemegahan gedung para wakil rakyat itu, kondisi toiletnya seperti toilet umum di terminal. Padahal setiap tahun dianggarkan puluhan miliar untuk perbaikan.

Toilet yang terdapat di setiap lantai banyak yang tidak berfungsi. Berdasarkan pantauan, terdapat beberapa toilet pria yang memiliki fasilitas kurang terawat, seperti kloset di lantai dua yang ditutupi menggunakan kertas berbahan fiber karena mampet.

Belum lagi beberapa wastafel yang tidak berfungsi. Wastafel rusak bisa ditemukan sepanjang jalan penghubung antara gedung lama dan gedung baru dan pada toilet di basement gedung baru. Ada juga internit toilet yang nampak rusak dan tempat buang air kecil atau urinoir di lantai empat ditutupi tempat sampah karena tidak berfungsi.

Jupri (30) salah seorang warga yang sengaja berkunjung ke Gedung DPRD mengaku kaget melihat kondisi toilet gedung tempat para wakil rakyat berkantor.

"Tadi saya ke sini ketemu salah seorang anggota dewan. Kebetulan sedang menunggu dia saya ke toilet dulu. Di toilet ternyata banyak yang tidak berfungsi," ujarnya kepada, Rabu (13/7).

Hal serupa juga dirasakan Donal (18), salah seorang pelajar yang kebetulan mengantar proposal ke DPRD DKI.

"Wastafelnya tidak ada air, padahal mau cuci muka. Gedungnya bagus tapi toiletnya sama kayak di terminal," ungkapnya.

Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD DKI Jakarta Suprapto yang dikonfirmasi mengakui jika kerusakan fasilitas toilet akibat ulah oknum tidak bertanggung jawab. Orang-orang menggunakan toilet dengan tidak memperhatikan dan merawat sehingga jadi rusak pada saat libur Lebaran kemarin.

"Tapi secepatnya akan kami lakukan perbaikan," ujarnya.

Suprapto menengarai, sebagian besar fasilitas toilet tidak berfungsi karena instalasi air di dalam dinding mengalami kebocoran. Soal biaya perbaikan, dia mengaku telah memiliki alokasi tersendiri dari deretan biaya pemeliharaan Gedung DPRD.

"Biaya pemeliharaannya masuk di biaya pemeliharaan gedung. Ada item-itemnya khusus toilet," katanya.

Tak hanya itu, dalam waktu dekat, pihaknya memiliki rencana untuk mengajukan beberapa instalasi infrastruktur yang perlu diperbaiki, seperti AC, listrik, dan plafon.

"Rehab berat diusulkan di anggaran perubahan karena banyak kerusakan. Karena saling terkait (instalasi) satu sama lain," tukas Suprapto.

Perlu diketahui, tahun 2014 lalu Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI melakukan renovasi toilet dan gedung dengan nilai lebih dari Rp 50 miliar. Tahun 2015 kemudian dianggarkan lagi sebesar Rp 28 miliar. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA