"Malah ada Satpol PP yang dipukul, dijahit lima jahitan. Ada lurah yang dipukul," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (3/5).
Pernyataan Ahok itu berbeda dengan Saefullah yang mengatakan dirinya tidak mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari warga.
"Tidak ada pemukulan atau bentrok sama sekali. Saya pulang juga tenang-tenang saja," kata Saefullah sebelumnya.
Sementara, Ahok membantah tudingan warga yang mengatakan ada provokasi dari Saefullah saat berkunjung ke bakal lokasi penertiban dengan membawa Satpol PP, Lurah dan Camat.
"Sebelumnya sudah pernah datang Sekda, sudah minggu lalu, sudah ketemu pengurus masjid semua. Sekda jelas kok sudah ngomong mau rapihin PKL, marbot petugas masjid mau dikasih baju. Itu kan tempat wisata religi," ungkapnya.
Ahok menilai pemberian baju untuk marbot itu untuk memperjelas mana saja petugas masjid yang akan menjadi pusat wisata religi di Jakarta Utara itu. Dengan begitu bisa dibedakan mana yang benar petugas dan mana yang hanya mengaku.
"Kalau kamu enggak ada pegawai (marbot) yang bersih, kita enggak tahu mana orang luar mana enggak. Makanya kalau kayak begini (bentrok) kan susah," tegas Ahok.
Oleh karena itu, dia memastikan aksi kekerasan di Luar Batang kemarin malam akan dibawa hingga ranah hukum.
Disinggung soal kabar uang Rp 1 miliar yang dibawa Sekda untuk warga Luar Batang, Ahok malah bertanya balik.
"Saya duit dari mana? Sekda duit dari mana? Mungkin itu untuk rapihin PKL, enggak bakalan kasih duit ke warga, duit dari mana Sekda 1 M?" Ahok kembali bertanya.
Uang Rp 1 miliar itu sebelumnya disinggung penasihat hukum warga Luar Batang, Yusril Ihza Mahendra. Kata dia, Sekda mau menyerahkan uang itu setelah gagalnya dialog dengan perwakilan warga Luar Batang di Kantor Camat Penjaringan, kemarin.
[ald]