Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gunung Ijen Dan Alas Purwo Jadi Biosfer Dunia, Bupati Banyuwangi Senang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 24 Maret 2016, 20:00 WIB
Gunung Ijen Dan Alas Purwo Jadi Biosfer Dunia, Bupati Banyuwangi Senang
rmol news logo Badan PBB yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan, UNESCO, menetapkan Gunung Ijen serta Taman Nasional Alas Purwo menjadi Cagar Biosfer Dunia.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, menyambut baik keputusan dalam sidang International Coordinating Council (ICC) Program MAB (Man and The Biosphere) UNESCO di Kota Lima, Peru, 18-20 Maret 2016 tersebut.

"Saya senang. Informasi ini akan semakin mendongkrak potensi pariwisata di Banyuwangi. Saya sudah dapat info tersebut termasuk foto penetapan yang dikirim langsung ke saya dari Peru," terang Anas, dalam keterangannya, Rabu (23/3).

Gunung Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo sebenarnya destinasi lama. Kawah Ijen yang memiliki pemandangan indah ini, merupakan sebuah kawah terasam di dunia. Memiliki dinding kaldera setinggi 300-500 meter, dengan luasan 5.466 hektar. Untuk ukuran kawahnya sendiri kurang lebih 20 km.

Alas Purwo pun tak kalah wow-nya. Selain punya hutan rimba yang luas, Alas Purwo juga punya Pantai Plengkung yang memiliki ombak cukup besar. Banyak turis asing yang berkunjung ke sini untuk surfing.

Hanya saja belum muncul di permukaan, belum banyak dipromosikan di level dunia. Karena itu pasca penetapan UNESCO, dua destinasi itu bisa diproyeksikan menjadi destinasi baru yang digarap dengan cara pandang baru.

Apalagi, Cagar Biosfer adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerja sama program MAB-UNESCO untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan. Konsep cagar biosfer sendiri telah digagas oleh UNESCO sejak 1971 dan hingga saat ini jumlahnya mencapai 669 kawasan di 120 negara di dunia.

"Program Cagar Biosfer ini sejalan dengan komitmen kami dalam mengusung konsep pengembangan wisata yang menyuguhkan keindahan lingkungan. Ini juga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan," papar Bupati Anas.

Cagar Biosfer yang ditetapkan UNESCO tadi meliputi kawasan seluas 678.947,36 Ha. Semua terbagi ke dalam 3 zona. Ada area inti seluas 127.855,62 Ha yang mencakup tiga Taman Nasional; Alas Purwo, TN Baluran, dan TN Meru Betiri. Ada juga zona Cagar Alam Kawah Ijen dengan kawasan penyangga seluas 230.277,4 Ha. Satu lainnya zona transisi seluas 320.814.34 Ha.

Penetapan Gunung Ijen serta Taman Nasional Alas Purwo sebagai Cagar Biosfer Dunia tersebut menjadi amunisi baru bagi Bupati Banyuwangi untuk mempromosikan daerahnya.

Karena selama ini Banyuwangi memang sudah ditetapkan sebagai kabupaten pariwisata. Leading sectornya adalah pariwisata. Semua harus menginduk dan menyesuaikan dengan kepentingan pariwisata. "Kini kami dapat status baru, itu sama juga dengan mendapat value baru berstandar dunia," demikian Azwar Anas. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA