JELANG PILGUB DKI

Kampanye "Saya Muslim Saya Pilih Ahok" Harus Dihentikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 15 Maret 2016, 12:56 WIB
Kampanye "Saya Muslim Saya Pilih Ahok" Harus Dihentikan
foto: net
rmol news logo . Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman mengajak semua pihak yang terlibat dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 untuk menggunakan kampanye santun. Tidak menggunakan materi kampanye yang berpotensi menjurus SARA (suku, agama, ras dan antar golongan).

Jajat menyayangkan cara kampanye yang memakai isu SARA, misalnya dengan slogan "Saya Muslim Saya Pilih Ahok". Menurutnya, isu SARA sangat sensitif di tengah budaya masyarakat Indonesia yang sangat beragam.

"Jika hal ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin akan memicu konflik horizontal di masyarakat," sebut dia kepada redaksi, Selasa (15/3).

Jelas Jajat, semua harus belajar dari sejarah bagaimana efek dari isu SARA, yang jelas dapat dengan mudah memicu perpecahan. Maka dari itu, alangkah baiknya cara-cara seperti ini tidak dilakukan.

Ia menambahkan, banyak cara berpolitik yang bisa digunakan tanpa menggunakan unsur SARA. Unsur agama dijadikan kampanye politik merupakan hal yang keliru.

"Semoga hal seperti ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, jangan sampai hanya karena ingin memenuhi ambisi politik rela mengorbankan cita-cita luhur para pendiri negara," tutup Jajat. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA