Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan paket bantuan yang disalurkan berupa mobil dapur umum lapangan (Dumlap), permakanan, matras, family kids dan kids ware yang didukung personel Taruna Siaga Bencana (Tagana).
"Kami telah mengirimkan paket bantuan," ujar Mensos di Pendopo Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Senin (29/2).
Kapasitas dari Dumlap, lanjut Mensos, untuk sekali masak bisa cukup untuk 750 porsi makanan matang yang semunya dioperasikan oleh para personel Tagana.
"Dumlap sendiri bisa bergerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya disesuaikan kebutuhan," tegasnya.
Dalam penanganan bencana, Kemensos berkomunikasi dengan kementerian/lembaga, misalnya dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI/Polri, Pemda, serta potensi masyarakat.
Kemensos telah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan untuk penyediaan tablet anti penyakit yang ditimbulkan dari kencing tikus atau dikenal dengan virus atau bakteri leptospirosis.
"Belajar dari banjir di tempat yang sama pada 2013 yang menewaskan 9 orang disebabkan virus leptospirosis dengan masa inkubasi sangat singakat 1-3 hari dan merupakan korban tertinggi di dunia," kata Mensos.
Ia juga mengimbau dan mengajak segenap warga untuk berburu tikus pasca bencana banjir, agar tidak menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dari keganasan virus leptospirosis tersebut.
"Segenap warga diajak berburu tikus agar tidak menyebarkan virus leptospirosis dan berkoordinasi dengan Kemenkes agar mendrop tablet pencegahan karena memang tidak banyak stok tersedia di apotik," tukasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: