PILGUB DKI 2017

Yusril Berlipat-lipat Lebih Moncer Dari Ahok, Tetapi..

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 08 Februari 2016, 10:09 WIB
Yusril Berlipat-lipat Lebih Moncer Dari Ahok, Tetapi..
Yusril Ihza Mahendra/net
rmol news logo . Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra siap bertarung dengan Basuki T Purnama (Ahok) di Pilgub DKI Jakarta 2017. Pengacara kondang bergelar profesor ini sudah bulat melawan Ahok bahkan akan menempuh dua cara sekaligus agar bisa nyalon, lewat partai politik dan jalur independen.

Pakar politik senior Muhammad AS Hikam mengatakan, dilihat dari sisi manapun, Yusril memenuhi persyaratan untuk menjadi calon gubernur DKI. Bahkan, menurut hemat AS Hikam, kelebihan.

Yusril adalah mantan calon kandidat presiden, mantan menteri, ketum parpol, intelektual dan gurubesar ilmu hukum yang sangat dihormati, belum lagi pengacara kondang dan mantan legislator serta penulis pidato residen di negeri ini. Dan masih banyak lagi prestasi unggulan dari orang Bangka Belitung (Babel) itu.

"Jika dibandingkan dengan orang Babel lainnya yang kini adalah calon petahana, Ahok, sudah barang tentu Yusril berlipat-lipat lebih moncer," sebut AS Hikam seperti dikutip dari laman fecebook miliknya, Senin (8/2).

Tetapi justru karena itu, lanjut AS Hikam, Yusril malah overqualified kalau "cuma" menjadi calon Gubernur DKI saja. Dan biasanya kalau overqualified, ia khawatir malah susah untuk terpilih.

"Sebab ibarat orang memakai baju yang kekecilan, nanti malah bikin repot Yusril karena sesak serta bikin beliau tidak sehat, sementara bagi yang melihat juga kurang enak. Padahal sosok Yusril adalah orang yang ganteng dan tampilannya boleh dibilang "perfect" (karenanya pernah menjadi bintang film juga, bukan?)" ungkap AS Hikam.

Namun, ujar AS Hikam, ini soal hak asasi manusia yang tidak bisa diganggu gugat, apalagi Yusril sendiri sudah "bismillah" dan menyiapkan diri. Menurutnya, Yusril dan para penasihat serta tim suksesnya tentu sudah berhitung dengan hati-hati mengenai pencalonan ini, dan tentu saja bagi Ahok akan merupakan sebuah tantangan yang tidak mudah untuk dihadapi. Kendati demikian, lanjutnya, ada sisi positifnya juga bagi Ahok, yakni bahwa posisinya dipandang begitu penting sehingga figur sehebat Yusril pun merasa terpanggil untuk bertanding dengannya.

Selain Yusril, konon juga mantan Menpora Adhyaksa Dault maju juga sebagai kandidat. Dengan demikian, kata AS Hikam, Ahok harus berhadapan dengan dua mantan menteri, dan artinya Ahok itu kualifikasinya sudah pas kalau nanti mencalonkan diri sebagai cawapres atau malah capres pada 2019.

"Indonesia memang negeri yang mengasyikkan untuk dipantau. Ada mantan kandidat capres mau kompetisi jadi cagub, ada mantan menteri mau kompetisi jadi walikota dan bupati. InsyaAllah, siapa tahu akan ada mantan presiden dan wapres yang ikut berkompetisi dalam pemilihan lurah. Jika itu terjadi, maka saya yakin Indonesia akan dijadikan bukti oleh dunia bagi kebenaran diktum yang mengatakan bahwa "Kekuasaan Tidak Ada Urusannya dengan Masalah Kepantasan"," demikian AS Hikam yang juga mantan Menristek era Gus Dur. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA