Kunjungan Jonan ini terkait dengan operasional dan rencana pengembangan Bandara Silangit, yang mempunyai luas 98 hektar, oleh pihak AP II. Pengembangan ini dilakukan untuk mempermudah akses bagi wisatawan Danau Toba ataupun bagi masyarakat Tapanuli untuk datang ke kampungnya.
Adapun pengembangan tahap satu mencakup normalisasi runway menjadi 2.400 x 30 m guna mengakomodir 940 pergerakan pesawat per tahun dan perluasan terminal penumpang agar dapat menampung 82.209 penumpang per tahun.
Lalu pengembangan tahap dua mencakup perpanjangan dan pelebaran runway menjadi 3.000 x 45 m yang mengakomodir 4.237 pergerakan pesawat, perluasan apron menjadi 16.034 m, dan perluasan terminal guna menampung 296.094 penumpang.
Dalam kunjungan ini Menteri Jonan menyatakan, setelah berdiskusi dengan Presdir AP II, bersepakat pada tahun ini perombakan Bandara Silangit sudah selesai. Adapun hal yang perlu diperhatikan perluasan landasan yang sebelumnya 2400x30 m menjadi 2400x45 m. Sementara itu untuk kekerasan landasan dari sebelumnya 32 menjadi 40. Dengan kondisi seperti ini dapat didarati pesawat berbadan sedang Airbus A320 Neo atau sejenis.
"Diharapkan pesawat yang lebih besar dapat mendarat. Dan para penumpang yang ingin ke Tapanuli sekitarnya tidak perlu transit ke Bandara Kualanamu. Tapi bisa langsung kesini," terang Jonan di Bandara Silangit.
Jonan juga memastikan, untuk harga tiket nantinya akan lebih murah. Sebab tidak perlu beli dua tiket (transit). "Dengan jet bisa masuk harapan penumpang bisa banyak," ungkapnya.
Sementara itu, Presdir AP II Budi Karya Sumadi menambahkan, pihaknya siap dapat menyelesaikan memugar Bandara Silangit pada tahun ini. Bahkan, tantangan di bulan sembilan Silangit berubah direspon positif.
"InsyaAllah. Anggaran kita sudah ada," pungkasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: