Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga meminta peredaran terompet berbahan sampul Al-Quran tidak perlu dibesar-besarkan.
"Kalau yang begini-begini dibesar-besarkan, bisa menambah masalah," ujar Jimly usai acara Refleksi Akhir Tahun 2015 ICMI di Hotel Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta (Rabu (30/12).
Menurutnya, dengan kondisi sekarang ini, permasalahan tersebut justru dapat memancing konflik sosial di tengah masyarakat.
Jimly juga mengharapkan kalangan cendekiawan bisa meluruskan pemahaman kepada masyarakat mengenai perbedaan ayat Al-Quran dengan tulisan berbahasa Arab.
"Kaum intelektual harus memperluas pengertian kalau Al-Quran bukan fisik kertasnya. Tapi kalau terompetnya pakai kulit kaligrafi kan tidak apa-apa," jelasnya.
[wah]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: