Kampung Gurimbang Jadi Pilot Project Program Indonesia Mendidik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Jumat, 25 Desember 2015, 06:57 WIB
Kampung Gurimbang Jadi Pilot Project Program Indonesia Mendidik
foto :dok
rmol news logo Setelah diluncurkan 13 Desember lalu di Bunderan Hotel Indonesia, gerakan Indonesia Mendidik menepati janjinya untuk memulai program ini di tempat yang jauh dari metropolitan Jakarta.

Tim Indonesia Mendidik mengunjungi Kampung Gurimbang , Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dan memilih kampung tersebut sebagai kampung pilot project program Indonesia Mendidik.

"Kami mengharapkan tidak ada lagi anak-anak tidak mampu yang tidak mengenyam bangku sekolah, semoga akan lahir generasi yang pernuh inspirasi, bermoral dan memiliki semangat nasionalisme," ujar inisiator dan Direktur Eksekutif Indonesia Mendidik Muhammad Yusuf saat penyerahan perangkat alat tulis bagi siswa-siswa asuhan Rumah Pintar di kampung tersebut di Rumah Pintar Gurimbang.

Hadir juga dalam kesempatan itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kaltim, Mohammad Jauhar Efendi bersama staf. Indonesia Mendidik diharapkan bisa membuka ruang yang lebih luas bagi anak bangsa untuk terus melanjutkan pendidikan sampai jenjang yang tinggi.

"Tanpa dibekali pendidikan yang memadai, maka  kita tidak akan siap menghadapi globalisasi dan masyarakat ekonomi," ujar Yusuf.

Koordinator Sahabat Indonesia Mendidik Provinsi Kaltim, Bastian mengapresiasi ditunjuknya Gurimbang sebagai pilot project.

"Sudah barang tentu menjadi suatu hal yang spektakuler bagi Provinsi Kaltim, khususnya Kabupaten Berau. Namun demikian, kedepannya gerakan ini akan merambah seluruh kampung yang ada di Kabupaten Berau," paparnya.

Ia menambahkan bahwa Indonesia Mendidik akan mendirikan Sekretariat Indonesia Mendidik di Kabupaten Berau dan akan mengeskplorasi dana CSR dari industri pertambangan di daerah terebut untuk kemajuan pendidikan.

Deklarator dan Direktur Riset Indonesia Mendidik Alpha Amirrachman mengatakan bahwa pekerjaan rumah Indonesia di bidang pendidikan sangat besar karena hasil dari Program for International Student Assessment (PISA) pada 2013 menunjukkan Indonesia menempati rangking kedua terendah dari 65 negara yang diberikan test tiga tahunan ini meliputi membaca, matematika dan sains, lebih buruk dari rangking 57 tahun 2009.

Alpha Amirrachman menambahkan bahwa pada tahun 2045 Indonesia akan memiliki lapisan usia produktif paling besar di Asia Tenggara.

"Jika tidak kita persiapkan dengan memberikan pendidikan yang memadai, maka lapisan usia produktif itu akan menjadi bencana, bukan menjadi bonus bagi pertumbuhan bangsa ini," ujar Alpha.

Karena itu, menurut dia, Indonesia Mendidik akan menjadi salah satu pemangku kepentingan untuk turut menyiapkan 100 ribu generasi emas Indonesia di HUT Kemerdekaan RI ke-100 di tahun 2045 nanti.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA