Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Sulistyo Pudjo Hartono merasa hal tersebut merupakan kesalahan fatal karena mengabaikan faktor keselamatan.
"Kalau muatan penumpang berlebih ya sangat rentan terhadap keselamatan. Kalau kecelakaan kemarin karena penumpangnya mau ramai-ramai satu mobil dan dipaksakan agar muat, itu yang berbahaya. Kecelakaan itu juga diperburuk oleh faktor sopir yang mengantuk sehingga tidak mampu mengendalikan kendaraannya,†kata Sulistyo dalam keterangan resminya, Selasa (8/12).
Dia jelaskan, dua mobil yang mengalami kecelakaan di tol Cipali pada Kamis (3/12) yang melibatkan mobil Elf dan mobil Luxio pada Minggu (6/12), sama-sama merupakan mobil sewaan untuk mengangkut penumpang. Bahkan, informasinya pengemudi mobil Elf tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), dan yang bersangkutan sebetulnya hanyalah kenek mobil tersebut.
Selain itu, mobil Luxio ternyata kelebihan penumpang dan didalamnya terdapat bangku tambahan.
Dia jelaskan, faktor kondisi fisik sopir juga penting diperhatikan, utamanya jika melintas malam hari. Sebab, umumnya psikologis tubuh sudah diatur untuk tidur dan kondisi itu dapat menyebabkan potensi kelelahan atau mengantuk.
"Buktinya kan salah satu tersangka mengaku dia mengantuk,†kata Sulistyo sembari mengingatkan kepada masyarakat agar lebih tertib dalam berlalu lintas.
Kepolisian Daerah Jawa Barat sendiri telah menggelar penertiban kelengkapan kendaraan jelang pintu masuk Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) pada dini hari tadi. Kepala Satuan (KaSat) Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jabar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Asep Pujiyono mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas dan mengingatkan kesadaran pengendara akan kelengkapan kendaraannya.
[sam]
BERITA TERKAIT: