Salah satu penerima anugerah pahlawan nasional itu, Bernard Wilhem Lapian dikenal sebagai putra dari Minahasa, Sulawesi Utara. Sontak pemberian itu pun ditanggapi sukacita para tokoh-tokoh Sulawesi Utara yang menggelar acara syukuran.
"Pemberian gelar pahlawan nasional bagi Pak AB Lapian memberi kebanggaan dan sukacita bagi masyarakat Sulut. Kami mengucapkan terimakasih pada pemerintah yang telah memberikan anugerah pahlawan nasional ini. Mari kita teruskan semangat yang diwariskan Pak AB Lapian mempertahankan dan membangun negara," kata Theo Sambuaga memberikan sambutan mewakili masyarakat Sulut di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (13/11) malam.
Theo pun mengajak hadirin meneladani sikap AB Lapian yang cinta akan bangsanya.
"Memang perjuangan sekarang bukan lagi dengan bambu runcing, tapi dengan berinovasi di segala bidang dalam mengisi pembangunan menuju masyarakat yang adil dan sejahtera," imbaunya.
Dalam acara digelar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Penerus Pejuang Merah Putih (GPPMP) hadir sekitar seratusan undangan diantaranya, Pjs Gubernur Sulut Sonny Sumarsono, Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Desi Albert Mamahit, Dirjen Imigrasi Irjen Pol Ronny Sompie dan Benny Tengker.
Pada kesempatan itu, digelar juga acara pengumpulan dana pembuatan film peristiwa merah putih yang heroik di kota Menado yang melibatkan sikap kepahlawanan AB Lapian. Nantinya film yang akan diangkat ke layar lebar itu akan diproduksi dengan biaya patungan melalui dana APBD dari sejumlah kabupaten/walikotamadya di Propinsi Sulut. "Sebagian dana juga akan kita kumpulkan melalui masyarakat,†kata Johny Rawis yang jadi inisiator pembuatan film peristiwa Merah Putih 1947 itu.
Dalam sejarah, Bernard Wilhelm Lapian merupakan tokoh pejuang dan gubernur kedua di Provinsi Sulawesi. Dia pernah bekerja sebagai penulis di surat kabar Pangkal Kemadjoean di Batavia. Dalam tulisannya selalu mengedepankan nasionalisme untuk membebaskan rakyat Indonesia dari belenggu kolonialisme.
Semasa pendudukan Jepang, BW Lapian juga pernah menjadi Gunco (Kepala Distrik) dan pada 1945 menjadi Wali Kota Manado. Saat revolusi kemerdekaan berlangsung, AB Lapian menjadi pemimpin sipil yang berperan besar pada momen peristiwa heroik Merah Putih 14 februari di kota Manado. Dimana pengibaran bendera Merah Putih dilakukan di seluruh penjuru Sulawesi terlebih di Minahasa dan Manado.
[wah]
BERITA TERKAIT: