Demo terjadi usai pelaksanaan upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Dalam aksinya para pegawai juga melakukan arak-arakan dengan berjalan dari Unsil yang sudah berstatus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menuju lokasi yasayan Unsil yang baru dengan nama Unperta.
Dalam aksinya, mereka juga membawa poster yang rata-rata berisikan protes dan hujatan yang ditujukan kepada pengurus yayasan. Para pendemo sepakat pihak yayasan Unsil telah ingkar janji dan melanggar kesepakatan terhadap perjanjian yang sudah ditandatangni bersama pegawai, mengenai Purnabhakti.
Pihak yayasan juga diyakini telah melakukan kebohongan terhadap eks pegawai Unsil. Mereka bergantian melakukan orasi di sepanjang perjalanan saat melakukan long march tersebut. Setelah sampai di lokasi kantor yayasan Unsil yang baru, peserta aksi menempelkan poster di gedung Rektor Unperta.
Tak kunjung mendapatkan tanggapan, para pendemo langsung melakukan aksi bakar ban. Aksi yang sempat memanas akhirnya terkendali setelah bendahara yayasan, Wawan Sukmana, memberikan klarifikasi terkait keterlambatan pembayaran dengan alasan masih menunggu keputusan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
[sam]
BERITA TERKAIT: