Gara-gara Rupiah Turun, Peternak Ayam juga Terancam Gulung Tikar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 08 April 2015, 20:24 WIB
Gara-gara Rupiah Turun, Peternak Ayam juga Terancam Gulung Tikar
rmol news logo . Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, berimbas pada harga pakan ayam. Akibatnya puluhan peternak ayam di Kota Tasikmalaya,  terancam gulung tikar.

Untuk bisa bertahan para peternak mengakalinya dengan membuat sendiri pakan ternak dan memasarkan langsung ke warung tanpa melalui tengkulak.

Melemahnya rupiah terhadap dolar menjadikan harga pakan ternak mengalami kenaikan hingga 30 persen. Semula pakan ayam petelur Rp 6500 per kilogram, kini naik menjadi Rp 7800 perkilogramnya. Selain itu harga obat dan vitamin untuk ayam juga juga naik rata-rata Rp 1.500.

Sementara harga jual telur ayam masih berada di kisaran Rp 15.800, perkilogramnya. Jika harga pakan terus naik, biaya operasional tidak bisa ditutupi dengan harga jual telur ayam.

Agar usahanya bisa terus bertahan, para peternak mengakalinya dengan tidak membeli pakan jadi. Ya, peternak mengoplos pakan ternak. Salah satunya, konsentrat dicampur jagung giling dan dedak padi. Meski demikian untuk komposisinya harus tepat agar tidak mengurangi nilai gizi untuk ayamnya.

Seperti yang dilakukan, Nandang Surayana, salah seorang peternak di Kampung Cicariang,  Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Agar tidak gulung tikar, Nandang membuat pakan sendiri. Selain itu untuk pemasaran telur ayam tidak melalui tengkulak.

"Saya terjun langsung mendatangi warung warung yang butuh telur," kata Nandang, Rabu (8/4). [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA