Saksi mata mengatakan bahwa sebelum pohon tumbang sempat terdengar bunyi patahan. Hanya dalam waktu sekejap, pohon tumbang dan menimpa rombongan karyawan yang sedang melakukan kegiatan di bawahnya.
Pohon damar yang tumbang itu sudah tua dan mungkin sekali mengalami gangguan pada strukturnya akibat angin kencang bulan lalu. Seorang pemandu wisata di Kebun Raya Bogor mengatakan bahwa pada bulan Desember 2014 setidaknya 20 pohon di kebun seluas 87 hektare itu tumbang akibat angin kencang.
Musibah paling besar, kata sang guide lagi, terjadi pada 2006. Saat itu tak kurang dari 500 pohon tumbang akibat angin kencang. Akibatnya, Kebun yang didirikan botanis berkebangsaan Jerman, Prof. Caspar George Karl Reinwardt, pada 1817 itu sempat tutup beberapa hari. Kejadian di tahun 2006 itu pun menelan korban jiwa.
Masih menurut pemandu yang membawa pengunjung mengitari kebun dengan menggunakan mobil wisata, pohon paling tua di Kebun Raya Bogor berusia 191 tahun. Pohon itu ditanam di tahun 1824, atau setahun sebelum Reinwardt kembali ke Eropa dan pekerjaannya dilanjutkan Dr. Carl Ludwig Blume.
Pohon paling tua itu adalah sebangsa pohon leci yang memiliki lima dahan besar. Pohon ini terletak di sisi barat danau buatan yang memisahkan Kebun Raya Bogor dengan Istana Bogor. Danau yang airnya berwarna hijau itu dikenali dengan sebutan Danau Gunting karena bentuknya seperti gunting.
Dari pengamatan sepintas, kelihatannya pohon leci yang tidak terlalu tinggi dibandingkan pohon-pohon besar berusia tua di sekitarnya itu masih cukup kokoh. Mungkin karena tidak terlalu tinggi ia terlindungi dari terjangan angin kencang.
[dem]
BERITA TERKAIT: