Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sidareja, Aggus Sudaryanto menyebutkan, jumlah pengungsi di Kecamatan Sidareja sebanyak 459 jiwa, sedangkan di Kecamatan Gandrungmangu mencapai 152 jiwa.
"Banjir sempat surut namun kembali tinggi akibat hujan deras di wilayah ini," katanya, Rabu (24/12).
Di Kecamatan Sidareja pusat pengungsian terbagi menjadi beberapa tempat, antara lain Toko Slamet, TPQ Al Falah, SLT IT, Gedung Panti Asuhan, Balai RT 3/3, Mushola Almanah, dan Gedung SD N 6 Sidareja. Selain itu, ada pula beberapa pengungsian yang secara reguler dipakai, yakni Gedung Koramil Sidareja dan Pendopo Kecamatan Sidareja.
Koordinator Posko Peduli Bencana Banjir Sidareja, Putut Pujiantoi mengatakan kebutuhan pengungsi yang paling mendesak adalah bahan makanan seperti beras, minyak, dan lauk pauk.
"Untuk kebutuhan sandang sudah tercukupi, namun bayi di pengungsian juga membutuhkan pampers," ujar Putut.
Beberapa pengungsi, kata Putut, juga sudah mulai terserang penyakit. Terutama diderita oleh bayi dan balita. Antara lain pilek, batuk dan gatal-gatal.
"Maklum tidurnya hanya beralas tikar," jelasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: