BNPB: Tidak Seluruhnya Kabupaten Karo Darurat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 27 Oktober 2014, 05:11 WIB
rmol news logo . Penanganan pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo Sumatera Utara masih mencapai 3.284 jiwa (1.018 KK) ditempatkan di 12 titik pengungsian, dimana sebelumnya mereka ada di 16 titik.

"Penipisan titik pengungsian ini dilakukan untuk memudahkan penanganan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan update terkini, Senin (27/10).

Kemarin (Minggu, 26/10) aktivitas Gunung Sinabung masih tinggi. Terjadi guguran 98 kali dan 2 kali awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur terjauh 3.500 meter ke arah Selatan. Dan tinggi kolom abu awan panas 2.000 meter.

"Teramati guguran lava dari dekat puncak (sisi barat) sejauh 700-1.000 meter dan status tetap Siaga (level 3)," ujar Sutopo.

Jelas dia, belum diketahui sampai kapan erupsi Gunung Sinabung akan berakhir. Badan Geologi pun juga tidak bisa memprediksikan kapan akan berhenti hingga kembali normal. Semua parameter kegunungapian, lanjut Sutopo, masih menunjukkan aktivitas yang tinggi. Artinya, erupsi dan luncuran masih berpotensi terjadi. Pola luncuran awan sudah diketahui sesuai bukaan kawah yaitu ke Tenggara-Selatan hingga radius 5 km, sedangkan lainnya radius 3 km yang masyarakat harus mengungsi.

"Untuk itulah status tanggap darurat hanya diberlakukan bagi daerah-daerah yang warganya harus mengungsi saja. Tidak seluruh Kab Karo darurat. Yang lainnya sudah dapat melakukan aktivitas normal. Pemerintah akan memberikan bantuan kepada pengungsi sesuai rekomendasi PVMBG. BNPB juga berharap agar Pemda Karo dan Pemprov Sumut juga mengalokasikan anggaran untuk menangani Sinabung. Tidak seluruhnya mengandalkan bantuan dari pusat," ungkap Sutopo.

Sementara itu, persediaan logistik masih mencukupi hingga 3-6 hari ke depan. Kesehatan terlayani, pendidikan lancar, sarana dan prasarana aman.

"BNPB telah menyerahkan Rp 10,3 miliar kepada BPBD Kab Karo untuk sewa lahan, sewa rumah dan jaminan hidup bagi pengungsi dari desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, Kutatonggal, Gamber, Berastepu dan Gurukinayan. Berdasarkan laporan BPBD Karo total dana yang sudah digunakan Rp 10, 24 miliar untuk 2.161 KK (6.628 jiwa)" demikian Sotopo. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA