Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, kepada wartawan.
Berdasarkan pengamatan PVMBG, pada pukul 00.00-06.00 WIB terekam lima kali gempa letusan dan 124 kali gempa hembusan.
Sedangkan pada pukul 06.00-12.00 WIB terjadi tiga kali letusan abu warna kehitaman tinggi 800-1.000 meter, dan tujuh kali suara dentuman kuat. Terjadi tujuh kali gempa letusan, dan 104 kali gempa hembusan.
Untuk mengantisipasi potensi erupsi, Pemerintah Provinsi Jateng dan lima kabupaten (Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga) telah siap menghadapi kemungkinan terburuk.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah memerintahkan jajaran di BPBD mendampingi penuh Pemda. BPBD di lima kabupaten tadi selalu berkoordinasi dengan Pos PGA Slamet di Desa Gambuhan.
Sosialisasi terus dilakukan kepada masyarakat. Dan BPBD Kabupaten Brebes sudah menyediakan tempat evakuasi di Ponpes Al-Hikmah II Desa Benda Kecamatan Silampok. Sedangkan BPBD Kabupaten Purbalingga telah mendirikan Pos Pemantauan di tiga desa, yaitu di Desa Cendana, Desa Binangun dan Desa Blambangan.
BPBD Jawa Tengah telah membagikan 56.000 masker ke lima kabupaten pada 8-9-2014. BPBD Kabupaten Brebes telah berkoordinasi dengan 50 pemilik dan sopir truk serta mobil bak terbuka di 4 desa yang terdekat dengan Gunung Slamet, yaitu Desa Pandansari, Igir Klanceng, dan Kalikidang, Kecamatan Paguyangan, dan Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog yang siap jika diperlukan evakuasi.
"Jika status Gunung Slamet dinaikkan menjadi Awas, 23.699 warga dari tujuh desa yang berada di Kecamatan Pulosari berjarak sekitar 5-6 kilometer dari puncak akan dievakuasi ke GOR PTPN IX Kebun Semugih, Kecamatan Moga. Masyarakat diimbau tetap tenang," tutup Sutopo.
[ald]
BERITA TERKAIT: