Pasangan tersebut diarak keliling kampung dalam keadaan basah kuyup setelah diguyur air dingin oleh para warga yang memergoki. Karena takut dengan ancaman warga yang marah, pasangan mesum yang bernama San (58) dan Nur (30) itu pun tak berani berontak.
Bukan hanya itu, selesai diguyur dan diarak, warga meminta San untuk mengemasi barang-barangnya dari kontrakan dan segera angkat kaki dari kampung itu.
Menurut ketua RW setempat, tindakan warga itu dilakukan setelah melihat San yang berasal dari Salopa, Tasikmalaya itu kerap kali membawa wanita ke kamar kontrakannya.
Pada dini hari itu San terlihat kembali membawa seorang wanita ke kontrakannya. Sejumlah pemuda yang melihatnya pun segera melakukan pengintaian.
Dari sebelah kamar San, kendati tidak dapat melihat ke dalam, namun menurut pengakuan warga, mereka mendengar suara desahan mesum keduanya.
Warga yang curiga kemudian menunggu sekitar dua jam untuk memastikan keadaan. Setelah melihat lampu kamar kontrakan Sam dimatikan, para warga segera menggedor pintu. Sam dan Nur tidak segera membukakan pintu. Setelah setengah jam, pintu baru dibuka.
Keduanya nyaris menjadi sasaran amukan massa yang geram atas apa yang dilakukan kedua pasangan mesum ini. Namun berhasil diredam.
"Kita berbuat tegas kepada pelaku mesum. Karena memasukan wanita ke dalam kontrakan bukan kali ini saja. Biarlah dia tidak mengontrak di kampung ini. Masih banyak orang ingin mengontrak dan bersedia mematuhi aturan," kata warga setempat.
[mel]
BERITA TERKAIT: