Pantauan serta informasi didapatkan dari
Antara menyebutkan, berbagai jenis kendaraan pemudik mengalir deras menuju pelabuhan mulai Jumat malam (25/7).
Menjelang tengah malam, gang-gang di kampung Kelurahan Gilimanuk yang digunakan untuk jalur mobil pribadi menuju pelabuhan sudah tidak mampu lagi menampung kendaraan pemudik.
Demikian juga, pemudik dengan sepeda motor terus berdatangan disertai dengan truk. Berbagai jenis kendaraan ini bertemu di Gelung Kori Gilimanuk, dan terus memanjang ke arah Denpasar.
Sepanjang 3 kilometer di jalan raya utama dari pelabuhan, posisi kendaraan masih teratur antara yang dari arah Denpasar dan Gilimanuk, karena dipisahkan oleh drum pembatas jalan yang dipasang menjelang arus mudik lalu. Namun lewat dari drum pembatas tersebut, berbagai jenis kendaraan berbaur jadi satu dan membuat arus kendaraan dari arah Gilimanuk menuju Denpasar tersendat karena jalan raya menjadi sempit.
Pantauan terakhir pada pukul 14.00 WITA, antrian cukup panjang masih terjadi, khususnya untuk mobil pribadi yang ekornya masih di Gelung Kori yang merupakan pintu masuk ke jalan kampung dari jalan raya utama.
Sementara untuk truk, antrian masih mencapai 2 kilometer dari pelabuhan, sedangkan sepeda motor dengan cepat berkurang sehingga panjang antrian tinggal sekitar setengah kilometer.
Terkait dengan jumlah kapal yang dioperasikan saat antrian mencapai 10 kilometer, Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Gilimanuk, Wahyudi Susianto, yang dikonfirmasi lewat pesan pendek tidak memberikan jawaban.
[ald]
BERITA TERKAIT: